Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

[Cerpen] Mengenalmu Adalah Takdir - Intan

 




Perjalanan hidup yang masih tetap berjalan, menghampiriku begitu saja, angin yang berhembus menyelinap dengan halus membuat tubuhku merasakan hembusan itu, merasa sedikit sejuk setelah teriknya mentari menyinariku begitu lamanya.

Di bawah pijakan bumi dan naungan awan yang membentang jauh di sana, aku pernah sempat berpikir akankah aku mampu mengobati segala keraguan yang menghampiri, kekecewaan yang kurasa, hingga sebagian jiwaku yang sempat hilang arah. Sampai tiba waktu dimana aku merasakan ketidak sanggupan untuk melanjutkan kembali jalan hidupku, aku merasa ini titik terberatku.

Jalan hidup bersama Al-Qur'an adalah jalan hidup yang ku pilih, walaupun sejujurnya itu tidak mudah untukku saat ini, berjuang menghafal ayat sendiri dan bukan ditempatnya, semua itu tidak mudah untukku. Hingga aku mengadu kepada Sang pemilik Rencana, ia Allah, aku mengadu kepada-Nya, dalam sujudku memohon atas limpahan Rahmat dan Ampunan-Nya, ada doa yang ku selipkan, doa itu adalah aku meminta agar dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki misi yang sama, misi menjadikan Al-Qur'an sebagai tujuan hidup.

Beberapa selang waktu, aku tetap berusaha menjalani dengan ikhlas walau terasa berat, hingga waktu membawaku mengalimu, orang yang tampan rupawan, sesosok diri yang bersebayam ayat suci di dadanya, perkenalan yang ta ku duga.

Mengenalmu, sesosok ihwan yang inspiratif yang baru ku temui membuat ku berpikir bahwa kau adalah jawaban atas doa yang kupanjatakan, mengapa tidak ? mengenalmu sebentar saja sudah banyak membuat perubahan yang baik untuk diriku, betapa lembutnya pribadimu memberitahuku untuk senantiasa bersikap lembut terhadap ibuku, bersikap baik terhadap siapapun, kau mengajariku bagaimana bersyukur hingga membuatku meneteskan airmata ketika aku mendengarkan untain kata yang kau ucapkan, inikah yang dinamakan pertolongan Tuhan ? Dia memperkenalkanku dengan mu untuk memberitahuku kehidupan yang sesungguhnya.

Kini aku menjadi sosok gadis yang lebih tangguh karna pertolong-Nya lewat dirimu, entah apa makna perkenalan ini aku hanya berharap satu, semoga perkenalan ini tidak berhenti sampai di sini saja, aku harap Tuhan jugalah yang mempertemukan ku kembali denganmu nanti.

Dalam lubuk hati yang paling dalam ku ucapakan terimaksih yang amat banyak untukmu, terimakasih sudah mau berbagi cerita hingga berbagi pengalaman hidupmu, doakan aku agar mampu sepertimu menjadi sosok jiwa yang semangat untuk terus berjuang dan menjadi jiwa yang tetap rendah hati walaupun berada di posisi yang tinggi.

Suatu ketika haripun tiba dimana aku harus terus mencoba menjalani hidup yang semakin hari semankin membuatku berpikir keras, tanpa sadar kakiku melangkah dengan begitu cepat, hingga tidak sadar bahwa aku sedang tidak baik-baik saja.

Tidak lama kemudian, aku terkejutkan oleh suara nada dering pesan yang masuk, aku berhenti sejenak untuk membuka pesan itu, dilayar handphone tertulis jelas namanya yaitu Ustadz syihab, aku setengah tidak percaya mendapati pesan itu darinya, setelahku lihat ternyata isi pesannya adalah "Masya Allah orang kayak kamu nih satu berbanding 1000. Betapa banyak anak-anak sekolah yang mereka justru tak pernah ada ketertarikan dalam mengulik hal yang menurut mereka itu tidak penting bagi mereka, yang mereka butuhkan hanya kesenangan dan kemauan, bismillah semoga keuletan mu ini Lillah dan menjadi ibadah", airmataku menetes begitu saja setelah selesai membaca pesan itu, pesan sederhana itu mampu mengembalikan semangatku kembali.

Dan aku sadar bahwa Tuhan tidak diam, Dia selalu bekerja dengan cara-Nya, memberikan hal yang indah tanpa memberikan balasan yang buruk sekalipun diri kita berbuat dosa.

Pesan singkat tadi seolah menampar jiwaku yang sedari tadi seperti hilang arah, hati yang terus meminta pembernaran atas apa yang dialaminya, inikah kebaikan Tuhan melalui hamba-Nya? jika memang betul, aku hanya mampu bersyukur atas segala hal yang menimpaku, kebingungan yang setiap hari menghatuiku, kecewa yang membuatku takut melangkah, kehilangan yang membuatku enggan kembali memiliki, yang pada akhirnya Tuhan memberiku kesempatan untuk bangkit dari segala hal yang menyakitkan.

Tidak banyak hal yang mengesankan yang kau jalani bukan berarti Tuhan tidak ingin membuatmu bahagia, hanya saja, Dia sedang melatih jiwa dan hatimu untuk bersabar atas ujian, ikhlas atas kehilangan, berani untuk terus maju melawan kegagalan.

Kehadiranmu baru-baru ini membuatku semakin yakin, ketika kita memiliki niat baik Allah pasti bantu, karna suatu ketika aku merasa sangat tidak pantas untuk bangkit hingga akhirnya aku bersujud menangis dan berdoa pada-Nya " Ya Allah, aku bukanlah orang baik, orang yang ahli dalam Al-Qur'an, namun aku memohon kepadamu ya Rabb, beri aku kesempatan untuk bisa menjadi Ahli Qur'an yang kau rindukan, walaupun ahlaq dan tingkah lakuku masih dalam tahap perbaikan, aku yakin kau akan membantuku, perkenalkan aku dengan orang-orang yang sama memiliki visi misi untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pegangan untuk hidup selanjutnya, semoga Engkau kabulkan, Aamiin." tidak terasa sejadah yang ku pakai basah oleh airmata penyesalanku.

Kala itu menjadi saksi bahwa tempat kembali hanyalah kepada Allah, yang senantiasa paham betul apa yang kita rasakan, apa yang kita inginkan, tidak ada alasan untuk menjauh dari cahaya Rahmat-Nya, ketika kau memutuskan menjauh, maka saat itulah kau memilih yang salah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan semua sudah terancang indan dan rapih.

Tidak ada harapan yang lebih indah, pengharapan cukup berikan kepada Allah yang senantiasa selalu ada di setiap hembusan nafasmu, denyut nadimu, ini hanyalah sebagian kisah hidup yang belum terselesaikan, diri yang semula kehilangan gairah hidup, kini menemukan seseorang yang mampir mengairi diri yang kekeringan semangat hidup, inikah takdir yang disebut tidak pernah dinantikan tapi menghampiri ?

Beberapa hari lamunanku terganggu oleh bayanganya yang selalu menyapaku, pikiran yang belum sepenuhnya membaik dari luka, perlahan aku merindukan sosoknya. Tanpa sadar rasa itu tumbuh begitu saja, aku tidak bisa mengembalikan itu kembali seperti sedia kala, mengembalikan rasa biasa yang terlanjur jadi cinta, walau pada hakikatnya aku sendiri tidak siap mencintainya, karna aku sadar dia orang baik. Kegelisahan sering kali menghampiriku, namun aku yakin ini cara Tuhan memyadarkanku, aku sadar apa yang aku rasakan seharusnya tidak ada apalagi terhadap lawan jenis untuk saat ini, walaupun cinta adalah anugrah, namun cinta memiliki ruang tersendiri untuk mengetahui bahwa apakah benar-benar mencintainya tanpa syarat.

Dari situlah aku paham mengapa dia menjauhiku, sesosok pria ini yang sering kali membuatku dekat dengan Rabb, tiba-tiba mengirimkan pesan yang membuatku bertanya-tanya, isi pesan itu adalah “ Afwan, sekiranya antum tidak nyaman sama sikap ana, ana mohon di ma'lum, dan sekiranya ada kepentingan mendesak bisa kabari ana, ana baru saja mendapatkan pencerahan untuk membatasi diri untuk tidak chattan dengan ahkwat.” Pesan itu membuatku merasa tidak enak, aku merasa ada yang salah denganku, disaat rasa itu tumbuh, Tuhan berkata lain, dia menjauh dariku.

Rasa patah mengiri langkahku untuk menuju lorong yang ada sekolah, seolah ini teguran yang baru aku dapati, aku mencintainya ketika dia banyak berlaku baik untukku, yang pada akhirnya takdirpun berkata kembali, takdir menginginkanku menjauh, walaupun demikian, aku yakin, Tuhan selalu mendengar denyut nadiku, mendengar bisikan hati, dan melihat pergerakan anggota badanku, maka dari itu akupun memutuskan untuk menjauh kembali, aku hanya berharap nanti Tuhan yang mempertemukan ku kembali denganmu.
Diberdayakan oleh Blogger.