Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

[Cerpen] Berawal dari Sebuah Mimpi - Sri Wahyuni

 



    Bukankah tidak ada larangan untuk bermimpi? Mimpi adalah tempat dimana kita bisa menjadi apapun yang kita mau, mendapatkan apapun yang kita suka. Semuanya sesuai dengan apa yang diharapkan, tidak ada halangan ataupun rintangan yang akan kita hadapi.
    Namun nyatanya, kita tidak hidup di dunia mimpi. Kita tidak tinggal di dunia dongeng yang indah itu. Kita ada di dunia yang keras ini, dimana kita dituntut untuk sempurna, untuk bisa melakukan segalanya.
    Kadang aku berfikir apa sih tujuanku hidup di dunia ini? Buat apa aku belajar, sekolah dan ngerjain tugas yang gak pernah ada habisnya. Jangan jauh-jauh, liat aja tetangga ataupun sepupu-sepupu kalian yang udah lulus sekolah, ada yang jadi polisi, guru, dokter, pengusaha, dosen dan lain-lain. Gimana sih cara mereka berada posisi kayak sekarang? Berada dititik ini, itu pasti gak mudah. Banyak yang harus diperjuangkan dan dikorbankan.
    Sedangkan aku? Hanya bisa bermimpi setinggi langit. Pengen kuliah di Universitas bagus, pengen sekolah di luar negeri. Nyatanya? Apa sih yang udah aku lakuin? Scroll tik tok 24/7, rebahan, ngerjain tugas juga semaunya aja.
    Aku gak lahir di keluarga berada yang masa depanku bisa terjamin. Aku juga gak berasal dari keluarga yang berpendidikan tinggi. Tapi aku bermimpi untuk mengubah garis takdir keluargaku.
Aku tidak lah sepintar teman-temanku yang lain. Aku juga tak seberbakat mereka yang di luar sana. Aku mencoba untuk menggalih potensi dalam diriku, tapi apa itu? Buat kalian yang kadang bingung, kalian itu menonjol dalam bidang apa sih? Keahlian kalian itu apa sih? Coba deh, uji diri kalian sendiri, liat seberapa besar kemampuan kalian. Percaya deh, setiap manusia itu pasti punya kelebihan tersendiri. Jangan pernah anggap diri kamu gak bisa apa-apa. Semua itu dimulai dari kepercayaan diri dan    keberanian kamu.
    Kebetulan saat itu sedang ada jam pelajaran olahraga dikelasku. Selama ini aku paling gak suka pelajaran olahraga, ada yang sama? Kata teman-teman aku sih pelajaran olahraga itu pelajaran yang paling asik. Bisa keluar kelas, belajarnya juga gak mikir, pokoknya pelajaran olahraga itu yang paling ditunggu-tunggu. Kata orang, gak kenal maka tak sayang. Oke, aku coba buat suka pelajaran ini, siapa tau kelebihan aku di bidang ini.
    Materi Minggu ini adalah praktek basket. Dari semua materi pelajaran olahraga, aku tuh paling gak suka basket. Aneh ya? Ya, begitulah aku.
    "Ambil bolanya!" Temanku berseru, namun aku terlambat merespon dan alhasil bolanya menghantam keras kepalaku.
    "Aduhh," ringisku sembari mengelus kepala pelan. Teman-temanku berlari mendekatiku, termasuk yang melempar tadi. "Maaf ya, aku gak sengaja," ucapnya penuh rasa bersalah. Sebenarnya dia gak salah, aku aja yang bisanya cuma planga-plogo doang di lapangan.
    Mungkin bakatku emang bukan di olahraga. Tapi aku gak akan nyerah, aku pasti bisa menemukan sisi kelebihanku.
    Beberapa hari setelah itu ada praktek masak, pelajaran prakarya. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok, yang anggotanya empat sampai lima orang. Satu kelompok itu sudah ditugaskan untuk membawa perlengkapan mereka masing-masing.
    Kelompok kami ditugaskan untuk membuat cimol. Tau kan cimol? Yang suka dijual sama abang-abang keliling itu lho. Aku kebagian tugas buat goreng, sebelumnya gak ada panduan apapun jadi aku asal goreng aja. Oke, jangan ditiru ya. Aku masukin cimol itu ke minyak yang udah panas, bayangin aja apa yang terjadi.
    Pulang-pulang tangan aku perih banget kena minyak panas. Emang gak ada bakat masak, akunya. Anak perempuan tapi gak bisa masak, apa kata orang? Kalo aku sih gak pernah dengerin apa kata orang yang suka ngerendahin. Mereka cuma bisa berkomentar tanpa tau apa-apa.
    Satu-satunya nilai rapot aku yang menonjol itu adalah mata pelajaran bahasa Indonesia. Dari kecil aku tuh suka banget nulis-nulis dibuku diary, baca majalah anak, dan yang paling sering itu ngehalu. Lagian siapa sih yang gak suka ngehalu? Dari artikel yang aku baca ya ngehalu itu juga ada manfaatnya lho buat otak. Ngehalu itu tanpa sadar bisa buat mood kita naik, bener gak? Dengan ngehalu kita bisa mengekspresikan diri kita sendiri.
    Dari ngehalu aku bisa mengarang cerita sendiri. Sampai suatu ketika aku kenal dengan aplikasi wattpad. Waktu itu aku masih belum ngerti apa-apa, asal nulis aja. Lambat laun akhirnya aku mulai kenal yang namanya tanda baca, dialog tag, EYD, dll.
    Selain suka nulis aku juga suka banget baca. Aku punya beberapa buku karangan Tere Liye dan disanalah aku mulai terinsipirasi untuk menjadi seorang penulis. Kalo baca Wattpad penulis-penulis yang udah terkenal dengan jutaan pembaca tuh rasanya pengen banget bisa kayak mereka. Tapi bisa gak ya aku kayak gitu? Kayaknya enggak, deh. Aku sering banget kepikiran kayak gitu, tapi aku sadar kalo jumlah pembaca itu adalah bonus dari kerja kerasku sendiri, yang penting adalah gimana cara kita menyelesaikan tulisan kita itu dengan baik. Nikmati aja proses dan alurnya dan liat sendiri gimana endingnya nanti.
    Emang nulis dan baca adalah hobiku, tapi apa sih tujuan nulis itu? Aku berfikir keras ketika pertanyaan ini muncul di benakku. Ketika membaca novel dan liat bagian profil penulis kadang terlintas dipikiranku pertanyaan ini, kapan ya namaku ada disini? Bisa gak ya karyaku diterbitkan jadi novel kayak gini?
    Sejak saat itu aku bercita-cita untuk menjadi seorang penulis. Aku ingin karyaku bisa terbit menjadi sebuah buku. Kalo dipikir-pikir mustahil sih, tapi aku yakin gak ada yang gak mungkin di dunia ini jika kita optimis, terus berusaha dan berdoa.
    Waktu itu orang tuaku bertanya seperti ini, "Kamu kalo udah lulus SMA mau kuliah apa? Mau kerja dimana?" Aku menjawab yakin dan penuh semangat, "Aku mau jadi penulis!"
Dari awal orang tuaku tau jika aku suka menulis, tapi mereka gak mendukung kalo aku jadi penulis. Bagi mereka, masih banyak pekerjaan lain yang bisa lebih banyak menghasilkan uang. Di jaman sekarang sih gitu, penghasilan selalu diutamakan.
    Tidak mendapatkan dukungan dari orang tua jangan jadikan penghambat untuk meraih impian kalian. Justru jadikan itu sebuah motivasi untuk menjadi lebih baik kedepannya. Buktikan pada mereka bahwa kalian bisa berdiri sendiri di jalan yang kalian pilih.
    Aku yang biasanya nulis di Wattpad dengan genre fiksi remaja, mencoba untuk menulis cerpen. Aku tertarik banget liat pengumuman lomba antologi cerpen ini. Iseng-iseng ikut siapa tau rezeki.
    Intinya, jangan pernah takut mencoba hal yang baru. Buktikan jika kamu bisa. Sebuah mimpi akan menjadi kenyataan jika kalian menginginkannya. Berusaha dan berdoa adalah kunci dari impianmu.
Diberdayakan oleh Blogger.