Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

[Cerpen] Perjalanan Waktu Bersama Piri - Ghefira Khairunnisa

 


  Hai namaku Asaru, Aku tinggal didaerah perkotaan bersama kedua orang tuaku. Orang tuaku bekerja sebagai wirausaha. Aku sangat mengagumi mereka, Ibuku bernama mufa, Dia adalah orang yang paling kukagumi. Dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan memasak untuk kami. Saat besar aku ingin menjadi seperti dia. Besok adalah ulang tahunku yang ke-17 tahun. Aku tidur cepat agar bisa cepat bangun di hari ulang tahunku.

  Ke-esokan harinya, Ibuku membangunkanku dengan sepotong kue yang sangat indah ada di tangannya. Teman serta keluargaku sudah berada didepan kamarku dengan kado ditangan mereka, Serentak mereka berkata"selamat ulang tahun yang ke-17 Asaru", Kegembiraan yang diimpikan setiap orang ini kudapatkan, Hingga bel rumah berbunyi, Ayahku mengecek keluar rumah dan menemukan sebuah kotak misterius di depan rumah. Awalnya aku berpikir ini adalah pekerjaan orang iseng, Saat membuka kotak misterius itu alangkah terkejutnya aku melihat sebuah jam tangan yang sangat indah, Dan tidak mungkin ini adalah pekerjaan orang iseng.

  Aku sangat senang mendapatkan hadiah sebuah jam tangan, Tapi mengapa orang ini tidak menunjukkan dirinya?. Aku menghilangkan rasa khawatirku dengan berkata "Mungkin dia salah satu temanku yang tidak dapat datang ke acara ini, Tapi siapa yang mengirimkan jam tangan ini kerumahku?".

  Aku berangkat kesekolah dengan diantar ayahku, Teman-temanku yang tidak dapat datang ke-acara ulang tahunku tadi pagi memberikan ucapan selamat dan kado kepadaku disekolah. Ada berbagai macam kado yang diberikan mereka seperti, Sepatu, Alat tulis, Tas, Pakaian, Bahkan ada yang memberiku sebuah boneka.

  Sesampainya dirumah aku mengganti pakaianku. Aku melihat-lihat kembali jam tangan misterius itu. Tanpa sengaja aku telah mengaktifkan mode time travel yang ada di jam tangan tersebut, Ada suara yang keluar dafi sana, "Sebutkan tahun, bulan, tanggal, dan tempat yang ingin anda kunjungi", Dengan iseng aku menyebutkan tempat ibuku tinggal saat seusiaku.        

  "Perjalanan waktu akan dimulai, Siap-siap akan guncangan". Situasi ini membuat jantungku berdebar kencang, Tanganku bergemetar dan rasanya kakiku tak dapat digerakkan. Aku berharap agar tidak terjadi sesutu yang buruk saat melakukan perjalanan waktu.

  Cahaya biru muncul dari jam tangan itu. Aku memejamkan mata karena takut. Aku melihat sekelilingku, Aku mulai berjalan untuk memastikan apakah aku benar-benar berada di masa lalu. Saat sedang melihat-lihat aku menemukan sebuah pohon kecil yang seharusnya telah besar sekarang.

  Aku begumam dengan bibir yang bergetar "Bagaimana mungkin aku berada disini, Ini bahkan berada diluar akal sehat manusia". Saat sedang duduk dan berpikir didepan toko yang sedang tutup. Ditengah ketakutanku ada seseorang yang memanggilku, Aku bingung dan berbalik. "Kamu tidak apa-apa?" ucap orang itu, Tunggu bukannya itu ibuku saat berumur-17 tahun?.

  "Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya, Aku berpikir mungkin dia hanya mirip ibuku. Aku mengatakan bahwa aku tidak apa-apa. "Syukurlah kalau begitu, Namaku mufa, Siapa namamu?". Seketika rasanya jantungku ingin berhenti mendengar itu, "Namaku Asaru" Ibu mengajakku kerumahnya, Aku mengangguk iya.

  Semua orang yang berada dirumah itu mengajukan banya pertanyaan seperti "Dimana kamu tinggal?", "Apa kamu sudah punya pacar?" dan banyak lagi. Ibuku mengajakku makan malam bersama, Aku mengiyakan ajakannya, Saat dimeja makan dia bertanya dimana rumahku, Aku menjawab bahwa aku baru saja pindah disekitar sini. Ibuku juga bertanya mengapa aku bisa sampai didekat toko, "Aku berjalan-jalan dan tersesat". Kami berbincang banyak hal dengan ibu, tak terasa sudah pukul sembilan malam. Saat aku melihat jam tangan misterius itu, Muncul tulisan "Dalam lima menit kita akan kembali".

  Aku tersenyum sambil menatap wajah ibuku dan berkata "Terima kasih, Selamat tinggal ibu". Semua orang bingung akan akan kejadian itu, cahaya biru itu muncul kembali dan membuat semua orang kehilangan ingatan mereka tentang diriku, sekaligus membawaku pulang kerumah. Aku sangat berharap dapat berada disini lebih lama lagi.


  Terdengar suara jam alarm membangunkanku. Aku mencium bau roti sandwich didapur dan langsung mengambilnya. Tentu saja ibuku marah dan berkata "mandi dulu baru boleh makan sarapan!" aku tertawa sambil meninggalkan dapur dan mengambil handuk "iya, iya ibu aku akan mandi kok".

  Selesai mandi kami sarapan bersama seperti biasa. Aku teris berpikir mengenai kejadian tadi malam. Tapi, mungkin ada baiknya juga bisa lihat ibu saat seusiaku. (Mungkin ini adalah mimpi terbaikku) kataku didalam hati.

  Ibuku bertanya ada apa. "Gak penting kok, aku cuma berpikir pengen tambah sayurnya aja!" jawabku.aku bertanya pada ayahku "Ayah, apa yang terjadi kemarin sih. Aku gak ingat apa-apa kemarin?". "Hmmm..., kemarin kamu itu tidur sepanjang hari, kamublucu banget saat sedang tidur" ayahku menjawab sambil tersenyum, ibuku juga mengiyakan perkataan ayah. Wajahku memerah karena malu,"kalian kenapa sih ngeliatin aku tidur, kan malu!"mereka berdua tertawa mendengar jawabanku itu.

  Seketika aku teringat peekataan ibuku saat seusiaku. "Kalau kamu udah sampai rumah ceritain keorang tuamu ya tentangku!"sambil tersenyum. "Ayah, ibu ada salam dari teman baruku "kataku. "Wah...kamu punya banyak teman, ya" ibuku memgatakannya sambil tersenyum. Dalam hati aku berkata,(senyuman ibulah yang akan selalu kuingat selamanya). Disaat indah seperti ini, jam tangan itu berkata "selamat, anda berhasil menjalankan misi!",(apa, misi?).

  Aku izin kepada orang tuaku untuk kekamar. Sesampainya dikamar aku menanyakan maksud dari perkataannya. "ya, nama saya Piri dan perjalanan waktu yang kamu alami tadi malam adalah nyata. Saat kamu berada dimasa lalu, akan ada beberapa fitur seperti fitur penghilang ingatan, tembus pandang dan memunculkan benda yang diinginkan. Tugas kamu melakukan perjalanan waktu adalah untuk memperbaiki kesalahan masa lalu yang diperbuat oleh manusia". Aku bertanya pada Piri "lalu apa misi-ku selanjutnya?". "Misi-mu yang selanjutnya adalah, menyelamagkan kakakmu!".

  Aku terkejut mendengar itu, saat usiaku menginjak 5 tahun, aku dan kakakku yang lebih tua dariku 5 tahun bermain bersama. Waktu itu aku bermain bola, bola itu terlempar kejalanan. Aky akan mengambilnya, tapi ada mobil yang datang dan akan menabrakku, kakakku melindungiku dan akhirnya dia yang tertabrak. Aku tak bisa menahan air mataku mengingat itu. "kenapa, kenapa aku harus kesana?!", Piri menjawab "tentu saja untuk menyelamatkan kakakmu".


  "baiklah, tapi aku ingin kamu mengatakan siapa yang mengirimmu kerumahku". Piri menjawab dengan satu kata "kamu". Aku bingung dengan yang dikatakan Piri. Aku mencoba mengingat apakah aku sendiri yang mengirim Piri kerumah.

  Cahaya biru itu muncul lagi dari Piri. Cahaya itu menandakan misi dimulai. Aku melihat diriku sewaktu kecil dengan kakakku yang sedang bermain, aku menghampiri mereka. Kakakku bertanya siapa namaku, aku menjawab "nama kakak eri, siapa nama kalian?", "aku naoko, dan ini adikku namanya Asaru". Aku mengajak mereka bermain ditaman. Aku pergi keseberang jalan untuk mencuci tangan. Tapi, secara tiba-tiba, sebuah mobil melaju kearahku, kakakku mencoba melindungiku, dan akhirnya dialah yang tertabrak mobil.

  Sebelum tiada kakak mengatakan sesuatu "maafkan aku fidak bisa melihatmu saat dewasa, Asa...ru", saat itu aku memeluk kakak dengan penuh rasa bersalah. Kita mungkin bisa mengubah masa lalu, tapi kita tidak bisa merubah takdir seseorang. Dan juga setelah sampai dirumah Piri mengatakan bahwa misiku kali ini gagal.
  Aku berada diatas tempat tidurku, menatap langit dan berharap dapat menggapainya, tapi mustahil. Seperti sesuatu yang disebut taldir.Didalam hati aku berkata (apakah takdir dapat diubah dengan menggunakan jam tangan ini? Jika iya, apa yang akan terjadi jika kita mengubah sejarah? Apakah hal itu dapat mengubah nasib kita yang sekarang?) rasa gelisah dan takut itu membuatku tak percaya diri untuk melakukan perjalanan waktu lagi.

  Kuletakkan tanganku diatas diatas dahi, keringat membasahi lengan bajuku. Sempat aku berpikir apakah semua ini akan baik-baik saja jika aku merubah urutan sejarah. "Piri, apa yang akan kudapatkan jika misiku berhasil?" Piri menjawab pertanyaanku itu "setiap kamu berhasil menjalankan misi, kamu akan mendapatkan 5 koin, koin tersebut digunakan untuk membeli fitur penyelamat yang kujelaskan kemarin". Aku menarik nafas dalam rasa penyesalan. Dalam kilauan cahaya aku melihat sosok kakak yang mengatakan bahwa semua kesulitan yang-ku hadapi akan berakhir dengan baik, air mataku berlinang mendengar kata itu, "aku sayang kakak".

  Aku yang masih terbaring ditempat tidurku mendengar suara ketukan pintu. Aku mengusap air mataku. Ibuku masuk dan mengatakan "ibu tahu kamu sayang kakakmu, tapi kamu harus bisa merelakannya". Ibu benar, aku seharusnya dapat merelakan kepergian kakak.

  Dua tahun berlalu, aku telah banyak melakukan perjalanan waktu. Aku juga telah banyak melihat penderitaan dan kesalahan orang lain. Aku telah mengumpulkan 1.024 koin untuk ditukarkan dengan fitur penyelamat. Hatiku terasa sakit melihat banyaknya penderitaan orang lain, dan merasa kesal saat melihat kesalahan orang. Aku hanya ingin menjadi anak normal yang dapat merasakan kebahagiaan seperti dulu.

  Aku memiliki ide untuk mengirim Piri kedua tahun yang lalu, saat aku pertama kali mendapatkan Piri dari orang misterius. Aku mengatakan kepada Piri agar selalu menjagaku dan keluargaku. Aku meletakkan kotak berisi Piri didepan rumahku. Akupun dapat menjalani kehidupan sebagai anak normal sekarang.

Diberdayakan oleh Blogger.