Impian manusia beragam,
tujuan manusia bukan hanya pada satu pencapaian, maka dari itu kata
'sukses' hanya sebuah sebutan tapi maknanya kamu yang menentukan.
Banyak
impian mengharuskan manusia bekerja lebih keras, lebih mendekatkan diri
pada sang pencipta, dan menyiapkan mental yang kuat untuk banyak
kemungkinan. Hal tersebut bukan sebuah paksaan, tapi sebuah keharusan,
risiko, dan proses yang harus kamu tempuh untuk sebuah kata 'sukses'
yang coba kamu capai.
Namun seperti biasa,
manusia hanya dapat berencana, berusaha, dan berdoa. Sisanya tetap Tuhan
yang menentukan. Beberapa orang harus siap dengan kegagalan, beberapa
lagi bisa puas dengan pencapaian yang sesuai. Tapi gagal bukan berarti
akhir, gagal adalah batu loncatan untuk dapat lebih dari apa yang kita
inginkan.
Tak jarang impian juga terkadang membingungkan. Iya, membingungkan.
Beberapa
impian mengharuskan kita untuk berkorban. Misalnya, aku bermimpi kuliah
di Universitas Harvard. Syukurlah aku berhasil, tapi apa aku harus
pergi? Meninggalkan keluarga, teman, dan kerabat di kampung halaman?
Ada
pula yang mendapat kenaikan pangkat Syukurlah gajiku lebih besar, tapi
pekerjaanku juga bertambah, waktu dengan keluarga jadi tersita.
Pemikiran
semacam ini melahirkan perasaan baru. Ambisi yang tadinya begitu kuat,
perlahan berganti menjadi keraguan dan kebingungan.
Sebelum
menentukan keputusan, banyak hal yang perlu dipikirkan agar tak terjadi
penyesalan. Beberapa hal yang harus kamu pikirkan ketika
mempertimbangkan sebuah pilihan adalah :
1. Ini Adalah Hasil Kerja Kerasmu
Untuk
mencapai sebuah tujuan tidaklah mudah, tidak akan cukup hanya dengan
berkata atau menghayal saja. Perlu usaha dan pengorbanan. Mulai dari
waktu, tenaga, materi, dan pikiran. Semua memang terasa berat untuk
dijalankan, tapi ketika tujuan telah tercapai rasanya sungguh memuaskan.
Lalu, apa pantas diri kita untuk menolak hadiah dari usaha yang kita
kerjakan?
2. Cintai Dirimu
Hal
ini sejalan dengan poin pertama. Usaha tak pernah mengkhianati hasil,
tapi manusia terkadang tak pernah berbaik hati pada diri sendiri. Ketika
sudah lelah berusaha dan tercapai tujuannya seenaknya menolak
kesempatan begitu saja.
Sejak awal manusia
harus siap dengan risiko yang didapatkan dari setiap tujuan yang
diinginkan. Salah satunya meninggalkan sesuatu yang berharga dalam kurun
waktu sementara. Tekankan pada dirimu bahwa ini hanya sementara, dan
apa yang kamu lakukan bukan semata-mata keegoisan. Tetapi sebuah
tanggung jawab dari apa yang kamu impikan. Dirimu juga perlu bahagia
bukan?
3. Lihat sekelilingmu
Poin
ini juga sangat penting untuk diperhatikan. Kamu harus ingat bahwa
dalam mencapai tujuan selalu ada persaingan, setiap orang berusaha
semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. Tapi tidak semua
orang dapat mencapainya. Beberapa orang harus menerima kekalahan atau
kegagalan, yang pastinya melahirkan banyak perasaan negatif. Kecewa,
sedih, marah, bahkan putus asa.
Ketika kamu
berhasil mencapai tujuanmu, dengan mudahnya kamu ingin melepas
kesempatan yang sudah ada digenggaman. Itu sebuah ketidakadilan untuk
orang-orang yang harus gagal meski mereka sudah melakukan usaha yang
maksimal.
Tidak semua orang mendapat kesempatan, dan kesempatan tidak datang setiap waktu.
Jadi
ketika kamu ragu pikirkan kembali keraguanmu. Poin-poin di atas hanya
pendapat dari saya pribadi, mungkin masih banyak poin yang perlu
dipikirkan ketika datang keraguan. Kamu lebih mengenal dirimu.