Nasab
Anas bin Malik bin an-Nadhri bin Dhamdham bin Zaid bin Haram bin Jundab bin Amir bin Ghanm bin Adi bin an-Najar, Abu Hamzah al-Anshari al – Khazraji.[1] Anas bin Malik lahir 10 tahun sebelum Nabi Saw. hijrah ke Madinah, sekitar tahun 612 M. Dan wafat pada tahun 712 M. Ibunya, Ummu Sulaim, membawa Anas kecil kepada Rasulullah Saw. untuk berkhidmat di usianya yang ke-10 tahun. Beliau sering membawakan sandal dan ember Rasulullah untuk berwudhu. Beliau pernah di doakan Rasul dengan kalimat, “Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya dan masukanlah ke surga.”
Kehidupan
Diriwayatkan dari Imam Bukhari, dari Musa,
dari Ishak bin Utsman, : “ Aku bertanya kepada Musa bin Anas : Berapa kali
Anas ikut berperang beserta nabi? Musa menjawab : 8 kali perang.”[2]
Diriwayatkan dari Jarir bin Hazm : “Aku bertanya kepada Syuaib bin Habhab,
kapan wafatnya Anas? Dia menjawab, tahun 90 (Hijriah).” Dan berkata Said bin
Aqir, Haisyam bin Adi dan Mu’tamir bin Sulaiman : Meninggal (Anas) pada tahun
91 (Hijriah).”[3]
Diriwayatkan dari
Imam Tirmidzi dari Muhammad bin Ghailani dari Abu Daud dari Abi Khalidah,
berkata Abi Aliyyah, bahwasanya Anas bin Malik menyaksikan pembebasan kota
mekkah, ia hidup di Basrah dan meninggal disana.[4]
Diriwayatkan dari Muhammad bin Abdullah al-Anshari, : “Keluar Anas beserta
Rasulullah Saw. ke perang Badar dan dia (Anas) menemani rasul sebagai
khadim.”. Adapun tidak disebutkan Anas sebagai ahli Badar, karena saat itu
usianya belum cukup untuk berperang.[5]
Anas bin Malik besar dan dekat dengan Nabi Saw. sehingga Beliau banyak
mengetahui hal ihwal Nabi. Baik itu berupa perkataan, perbuatan dan taqrir.
Beliau juga dikarunia umur yang cukup panjang, beliau masih hidup 83 tahun
setelah Nabi wafat. Jumlah hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik mencapai
2.286 hadis.
Guru dan Muridnya
Diantara guru – guru Anas bin Malik adalah
Rasulullah Saw, Abu Bakar, Umar, Utsman, Abdullah bin Rawahah, Fatimah Az –
Zahra, Tsabit bin Qais bin Syamas, Abdurrahman bin Auf, Ibnu Mas’ud, Malik bin
Sha’sha’ah, Abi Dzar, Ubay bin Ka’ab, Abi Thalhah, Mu’adz bin Jabal, Ubadah
bin Shamit, Ummu Sulaim (ibundanya), Ummu Haram (bibinya), Ummul Fadhal (istri
Abbas), Jama’ah.[6]
Diantara murid
beliau adalah al-Hasan, Sulaiman at-Taimi, Abu Qilabah, Abu Mijlaz, Abdul Aziz
Bin Shuhaib, Ishaq bin Abi Thalhah, Abu Bakar bin Abdullah al-Muzani, Qatadah,
Tsabit al-Bunani, Humaid al-Thawili, Tsumamah (cucu Humaid al-Thawili),
al-Ja’d Abu Utsman, Muhammad bin Sirrin, Anas bin Sirrin, Abu Umamah bin Sahl
bin Hunaif, Ibrahim bin Maisarah, Buraid bin abi Maryam, Bayan bin Bisyri,
az-Zuhri, Rabi’ah bin Abi Abdurrahman, Yahya bin Sa‟id al-Anshari, Sa’id bin
Zubair dan Salamah bin Wardan.[7]
Wafatnya
Anas bin Malik wafat sekitar tahun 712 M, Imam
al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab “al-Tarikh al-Kabir” bahwa ketika Anas bin
Malik meninggal dunia, Muwarriq berkata “Hari ini telah hilang separuh ilmu”
karena semasa hidupnya Anas banyak menyelesaikan perselisihan didalam hadis
yang beliau dengarkan langsung dari Nabi saw.[8]
Referensi :
[1] al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, Ibnu Hajar al-Asqalani, Jilid 1. Hal
451
[2] al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, Ibnu Hajar al-Asqalani,
Jilid 1. Hal 451
[3] al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, Ibnu Hajar
al-Asqalani, Jilid 1. Hal 452
[4] al-Ishabah fi Tamyiz
ash-Shahabah, Ibnu Hajar al-Asqalani, Jilid 1. Hal. 451
[5]
al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, Ibnu Hajar al-Asqalani, Jilid 1. Hal.
451
[6] Tahzib al-Tahzib fi Rijal al-Hadis, Ibnu Hajar al-Asqalani,
Jilid 1. 192
[7] al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, Ibnu Hajar
al-Asqalani, Jilid 1. Hal. 451
[8] al-Tarikh al-Kabir, Imam Bukhari