1. Tepukan
Ria adalah seorang guru matematika disebuah sekolah ternama. Hari itu dia mendapat jadwal mengajar di jam pelajaran terakhir. Hari sudah beranjak petang dan langit terlihat mendung, tapi Ria masih berkutik dengan rumus yang la tulis di papan tulis. Ditengah proses belajar, Ria merasakan tepukan di pundaknya. Ria-pun menoleh dan tak mendapati siapa pun, dia malah mendapati semua muridnya juga menoleh ke belakang.
2. Ibu?
Malam itu aku baru saja pulang dari kegiatan bimble, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam dan rumah tampak dalam keadaan gelap. Aku hanya menangkap seberkas cahaya dari kamar orang tuaku yang berhadapan langsung dengan ruang keluarga. Kulihat ibu tengah duduk di atas kasunya.
"Apa ayah belum pulang. Bu?"
"Belum, Nak"
Aku yang memang sangat dekat dengan ayah, mengusulkan untuk menelponnya dan ibu setuju. Tepat pada dering kedua ayah menjawab, dan menuturkan alasan keterlambatannya.
"Ayah baru saja menghadiri acara perayaan kemenangan tender teman ayah, sebentar lagi ayah sampai." Aku menjawab paham, namun ditengah percakapan itu aku mendengar suara wanita yang begitu tak asing bagiku. Lantas aku bertanya, "Suara siapa itu, Ayah?"
Ayah menjawab, "Tentu saja suara ibumu." Seketika jantungku berdegup kencang.
Aku membeku.
Aku melirik layar televisi memantulkan sosok wanita menyerupai ibuku tengah berdiri di dalam kamar dengan tubuh kaku nan ringkih, rambut menjuntal, dan dia tengah menatapku.