Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Sejarah Singkat Perkembangan Hadits Dan Kodifikasinya

 

Kitab Hadits

    Hadits menurut bahasa berarti sesuatu yang baru (al - Jadid) bisa berarti juga berita (al - khabar). Sedangkan menurut pengertian yang luas para muhadditsin, hadits adalah sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad Saw. baik itu perbuatan, perkataan, ketetapan atau sifatnya. 

    Sejarah singkat perkembangan hadits bisa dibagi menjadi 4, yaitu hadits pada masa Rasulullah Saw., hadits pada masa Sahabat, hadits pada masa Tabi'in dan hadits pada masa kodifikasi (tadwin).

1. Hadis Pada Masa Rasulullah Saw.

    Dalam mengemban amanah dakwah dari Allah Swt. Rasulullah Saw. adalah suri tauladan yang sempurna bagi manusia. Beliau bersifat maksum, artinya terjaga dari segala kesalahan. Karena hal itu, segala hal ihwal baik itu perbuatan, perkataan, ketetapan beliau adalah yang patut dicontoh untuk keselamatan hidup didunia dan kebahagiaan hidup diakhirat. Namun pada masa ini, penulisan hadits dilarang karena para sahabat lebih difokuskan untuk mencatat dan menghafal Al - Qur'an, dikhawatirkan jika diperbolehkan terjadi percampuran antara Al - Qur'an dan Hadits. 

2. Hadits Pada Masa Sahabat

    Periode perkembangan hadits pada masa sahabat dikenal dengan at - tasabbut wal iqlal minar-riwayah, atau periode membatasi hadits dan menyedikitkan riwayat. Hal ini dilakukan karena para sahabat ingin meneruskan perjuangan nabi dalam menyebarkan Al - Qur'an, sehingga para sahabat lebih berkonsentrasi pada Al - Qur'an. Selain itu para sahabat tidak ingin terjadi kekeliruan dalam periwayatan hadits dan disalahgunakan oleh orang - orang munafik dengan mengatasnamakan rasulullah saw.

    Salah satu bentuk kehati - hatian para sahabat ditunjukkan oleh khalifah Abu Bakar Ash - Shiddiq, dalam sebuah keterangan beliau sempat membakar catatan - catatan haditsnya karena khawatir terjadi kekeliruan dan penyalahgunaan. Khalifah Umar bin Khattab juga membatasi periwayatan hadits, dengan persyaratan dalam hadits tersebut harus ada saksinya. Khalifah Utsman bin Affan dalam khutbahnya juga menyerukan agar para sahabat tidak banyak meriwayatkan hadits yang belum pernah mereka dengar pada masa Abu Bakar dan Umar. Selain itu khalifah Ali bin Abi Thalib juga menunjukkan sikap kehati - hatiannya dengan tidak mau menerima hadits kecuali periwayat tersebut bersumpah.

3. Hadits Pada Masa Tabi'in

    Periode perkembangan hadits pada masa tabi'in dikenal dengan asr intisyar ar - riwayah, yakni masa dimana hadits tidak hanya berkembang dan terpusat di Madinah tetapi sudah diriwayatkan diberbagai daerah dengan tokoh - tokoh sahabat. Hal ini disebabkan pada masa tabi'in kekuasaan islam sudah sangat luas, sehingga banyak sahabat yang berpindah dengan membawa pengetahuan dan hafalan hadits nya.

    Menurut Muhammad Abu Zahwi, menyebutkan beberapa pusat hadits yang berkembang pada masa ini dengan tokoh - tokohnya, yakni :

1. Madinah, dengan tokoh sahabat : Aisyah, Abu Hurairah, Ibnu Umar, Abu Sa'id Al - Khudri, dan lain - lain. Tokoh dari kalangan Tabi'in : Sa'id bin Musayyab, Urwah bin Zubair, Nafi dan lain - lain.

2. Mekkah, dengan tokoh sahabat : Ibnu Abbas, Abdullah bin Sa'id dan lain - lain. Tokoh Tabi'in : Mujahid bin Jabir, Ikrimah, Ata bin Abi Rabbah dan lain - lain.

3. Kuffah, dengan tokoh sahabat : Abdullah bin Mas'ud, Sa'ad bin Abi Waqas dan Salman al - Farisi. Tokoh tabi'in : Masruq bin al - Ajda, Syuraikh bin Harits, dan lain - lain.

4. Basrah, dengan tokoh sahabat : Utbah bin Ghazwan, Imran bin Husain, dan lain - lain. Tokoh tabi'in : Hasan al - Basri, Abu al - Aliyah dan lain - lain.

5. Syam, dengan tokoh sahabat : Muadz bin Jabal, Abu Darda, Ubadah bin Samit, dan lain - lain. Dari kalangan tabi'in : Abu Idris, Qabisah bin Zuaib, dan Makhul bin Abi Muslim.

6. Mesir, dengan tokoh sahabat : Abdullah bin Amr bin Ash, Uqbah bin Amir dan lain - lain. Dari kalangan tabi'in : Yazib bin Abi Hubaib, Abu Basrah al - Ghifari, dan lain - lain.

 

 

4. Hadits Pada Masa Kodifikasi (Tadwin)

    Yang dimaksudkan periode kodifikasi hadis disini adalah kodifikasi atau pembukuan yang secara resmi pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz penghujung abad ke satu hijriah. Beliau menginstruksikan kepada seluruh ulama untuk menghimpun hadits - hadits nabi Saw. adapun faktor yang melatarbelakangi kodifikasi hadis pada masa ini adalah kekhawatiran akan hilangnya hadits yang bersumber dari ulama - ulama hadits bersamaan dengan wafatnya mereka. Karena khawatir generasi setelahnya tidak menaruh perhatian dalam hadits ini. Selain itu, banyaknya hadis - hadis palsu yang digunakan dimasyarakat dan disalahgunakan oleh orang - orang munafik. 

Artikel Lainnya👉


Diberdayakan oleh Blogger.