Rabiy’i bin Sabrah menerima hadis dari bapaknya, Sabrah bin Ma’bad bin Ausajah.[1] Seorang dari generasi sahabat. Nujila Dzil Marwah.[2] Penulis tidak menemukan tahun lahir dan wafatnya. Hanya saja penulis mendapat keterangan bahwa ia seorang sahabat[3] yang ulama hadis sepakat semua sahabat kualitasnya adil. Sehingga jalur periwayatannya diterima dan shahih.
Karena beliau seorang sahabat maka guru hadisnya sampai pada Rasulullah dan beliau juga menerima hadis dari Amr bin Murrah al – Juhani.[4] Sedangkan yang menerima hadis darinya yaitu anaknya, al – Rabiy’i bin Sabrah.[5]
Adapun penilaian terhadapnya, ulama hadis sepakat untuk semua generasi sahabat yang meninggal dalam keadaan muslim dianggap adil dan tsiqah.
[1] Ibnu Hajar, Tahzib al – Tahzib, Juz I, ( t.t. : Muassasah al – Risalah, t.th.) h. 684
[2] Syamsuddin Abi Abdillah, al - Kasyif fi Ma’rifat man lahu Riwayat fi al – Kutub al – Sittah, Juz I (Saudi : Muassasah Ulum al – Qur’an, 1992), h. 426
[3] Syamsuddin Abi Abdillah, al - Kasyif fi Ma’rifat man lahu Riwayat fi al – Kutub al – Sittah, Juz I (Saudi : Muassasah Ulum al – Qur’an, 1992), h. 426
[4] Al – Mizzi, Tahzib al – Kamal fi Asma al – Rijal, Juz X, ( t.t. : Muassasah al – Risalah, 1978) h. 204
[5] Al – Mizzi, Tahzib al – Kamal fi Asma al – Rijal, Juz X, ( t.t. : Muassasah al – Risalah, 1978) h. 204