Tips Memilih Judul dan Menyelipkan Amanat serta Tips Agar Tidak Kehabisan Ide untuk Berkarya [Materi 7 Kelas Menulis Penadiksi]
Tips Mencari dan Memilih Judul
Selamat malam teman-teman
Malam ini, minpena ingin membagikan tips mencari atau memilih judul. Tapi sebelumnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya :
1. Pastikan Judul Sesuai dengan Tema Cerita yang Diangkat
Buatlah judul yang senada dengan tulisan kalian, apakah fiksi atau nonfiksi. Jangan sampai ketika kamu membuat judul melukis senja yang menggambarkan kisah fiksi, pada kenyataanya menceritakan tentang pemandangan alam di satu daerah.
2. Jika Menggunakan Bahasa Asing, Pastikan Grammarnya Benar
Hal ini perlu diperhatikan, apalagi jika teman-teman ingin karyanya di lirik penerbit professional. Kesesuaian grammar ini bukan hanya perlu diperhatikan dalam judul saja, tetapi dalam teks narasi yang kalian gunakan. Apalagi ketika kamu melakukan operasi sendiri, seperti layout dan editoring sendiri.
3. Judul Harus Menggambarkan Isi Cerita Tetapi Tidak Membocorkan Cerita
4. Judul Tidak Boleh Terlalu Panjang ataupun Pendek
Maksimal kata dalam judul adalah 15 kata dengan ditulis secara komprehensif, jelas, dan singkat.
5. Buatlah Judul Semenarik Mungkin
Teman-teman bias memperhatikan judul buku-buku best seller yang ada di toko buku untuk mendapat referensi diksi yang biasa digunakan untuk judul.
Lalu, apa pentingnya judul yang baik dan menarik. Judul adalah salah satu hal yang pertama kali diperhatikan oleh pembeli atau pembaca selain cover. Maka, penggunaan judul haruslah tepat, menarik, dan baik.
Bagi para penulis, membaca adalah tips yang paling ampuh untuk semua masalah kepenulisan. Dengan memperbanyak bacaan, teman-teman bisa mempelajari diksi-diksi yang digunakan dalam karya penulis-penulis lainnya.
Pertanyaan :
1. Apakah membuat judul menggunakan bahasa campuran bisa tidak? Misalkan kata pertama menggunakan bahasa indonesia dan kata kedua nya menggunakan bahasa inggris?
2. Dalam membuat judul apakah kita harus mencari inspirasi atau membaca dulu penulis yang terdahulu?
Jawaban :
1. Untuk judul sebenarnya bebas, dengan catatan tergantung konteks tulisan kalian. Judul diperbolehkan menggunakan bahasa apapun, mau bahasa daerah pun boleh.
2. Tidak harus terdahulu, semua penulis punya keunikan masing-masing. Yang dulu, maupun sekarang. Poin terpenting adalah seberapa cerdas kita sebagai pembaca belajar dari penulis-penulis tersebut.
Pengertian, Bentuk dan Cara Menyelipkan Amanat dalam Cerita
Beberapa hari lalu Minpena ikut seminar kepenulisan mengenai amanat dalam cerita
Materi ini disampaikan oleh kak Resty Wi Palestina.
Sebelum masuk ke materi, kita cari tau dulu, yuk, apa itu amanat?
Amanat merupakan pesan moral yang disampikan oleh penulis melalui karyanya. Amanat biasanya
dalam dua bentuk, yaitu :
1. Pesan Tersirat
Pesan yang disampaikan secara tersembunyi oleh si penulis, biasanya melewati alur
cerita.
2. Pesan Tersurat
Pesan yang disampaikan dengan jelas, sehingga mudah dipahami oleh penulis.
pesan-pesan ini dapat disampaikan melalui :
1. Bisa melalui pengalaman si tokoh.
2. Sudut pandang tokoh.
3. Prinsip yang dipegang si tokoh.
Ada beberapa cara menyelipkan amanat dalam cerita :
1. Hadirkan Tokoh dalam Cerita
Rancangan di tiga poin sebelumnya, agar dapat berjalan, maka kita membutuhkan tokoh sebagai
penggeraknya. Fyi, siapa sangka bahwa amanat juga bisa tersampaikan lewat perilaku si tokoh, lho.
Misalnya, di Not House, but Home bagian 'Story Part of Adikta Prima', digambarkan bahwa Dikta
sempat keluar jalur dengan sekali menyakiti seorang perempuan karena kejadian seperti itu sudah tidak
lagi asing baginya di rumah. Mengetahui anaknya bersikap seperti itu, tentu membuat Mama Dikta
marah. Lantas, apakah dia memberi nasihat secara langsung? Tidak. Ia membiarkan anaknya
berpendapat terlebih dahulu, lalu menyuruh anaknya untuk berpikir secara terbalik dengan memosisikan diri sebagai orang lain. Dikta perlahan menyadari bahwa ia bersalah, ia meminta Mama untuk menghukumnya seperti memukul atau mungkin mendiamkannya dalam jangka waktu lama. Tetapi, Mama Dikta tidak melakukannya, ia yang mengetahui luka anaknya, akhirnya memutuskan untuk memeluk dan menepuk punggung Dikta dengan pelan. Baginya, seperti itulah memberi hukuman yang terbaik agar Dikta terus mengingat betapa buruknya hari itu, ditambah dengan rasa bersalah yang
menghantuinya.
2. Dialog
Pasti hal ini sudah tidak asing lagi untuk kita. Di dalam novel, sering kali kita menemukan amanat
melalui dialog. Tapi, kita harus berhati-hati agar dialog yang berupa amanat ini tidak terkesan menggurui dan tiba-tiba saja terjadi (kecuali, kita memang gambarkan salah satu tokoh mempunyai sifat tersebut). Caranya yaitu :
- Berikan tokoh kedekatan, entah itu dalam hubungan, berada di latar belakang yang sama, dll
- Mengajak orang itu berpikir dan dengarkan sudut pandangnya.
- Dengan mendengarkan ceritanya, pahami akar masalahnya.
Tips Agar Tidak Kehabisan Ide untuk Berkarya
Sebelumnya Minpena ingin berbagi kata-kata motivasi yang Minpena dapat dari perkuliahan hari ini. Jadi tadi pagi Minpena dapet satu Quotes bagus dari salah satu dosen yang mengatakan, “orang besar selalu ditandai dengan satu hal, yaitu karya.” Maka dari itu, malam ini Minpena akan membagikan tips agar kita tidak kehabisan ide untuk berkarya, baik karya ilmiah maupun karya tulis indah.
1. Harus Pandai Menganalisis Permasalahan yang Terjadi di Sekitar
Tentu dalam membuat karya kita perlu memikirkan topik apa yang akan diangkat, dalam karya ilmiah maupun non-ilmiah. Seorang kreator harus pandai menganalisis masalah yang terjadi disekitar, sehingga tidak akan ada alasan bingung, alasan itu muncul karena rasa malas kita saja. kreator harus cerdas, dan teliti dalam menganalisis permasalahan, serta harus kreatif dalam menyajikan permasalahan dalam bentuk tulisan sehingga dapat dinikmati oleh pembaca.
2. Lihatlah Hal - Hal Sederhana Dahulu
Terkadang sesuatu yang hebat tidak selalu lahir dari hal-hal besar, banyak hal hebat terlahir dari yang sederhana. Tidak perlu memikirkan atau mengangkat permasalahan yang terlalu berat. Buatlah tulisan sesuai kemampuan dan kapasitas teman-teman. Jangan sampai ketika tulisan itu diangkat malah membuat teman-teman terbebani dan berakhir dengan terbengkalainya tulisan tersebut, atau malah teman-teman akan mengalami fase writers block. Nah istilah satu ini akan Minpena bahas di jadwal materi selanjutnya.
3. Banyak Membaca
Minpena tidak akan bosan-bosan mencantumkan poin ini, karena bagi seorang penulis istilah membaca adalah hal mendasar yang perlu dilakukan. Bacaan-bacaan berkualitas akan menambah pengetahuan kita, hal ini akan berpengaruh pula pada tulisan yang akan kita buat. Jika sebelumnya kita memulai dengan hal-hal sederhana, maka dengan memperbanyak membaca yang otomatis menambah pengetahuan kita dalam segi mengkritisi masalah dan tatanan Bahasa, tulisan yang akan kita ciptakan akan semakin berkualitas.
Pertanyaan :
1. Bagaimana kalau orang tidak mau membaca tapi bisa menulis?
2. Kadang karena saking sukanya sama novel atau buku sampai lupa sama tulisan sendiri, gimana ya buat kita semangat updatenya?
Jawaban :
1. Semua orang bisa menulis, tapi memang hanya sedikit orang yang suka membaca. Banyak orang ingin sukses, tapi sedikit orang yang berani mencoba.
Ketika kita menulis pasti ada orang-orang yang akan membaca satu atau dua sedikitnya, jika kita tidak punya ilmu baik dalam segi apa yang disampaikan dan bagaimana cara menyampaikan maka tulisan itu hanya akan menjadi sebuah kumpulan huruf saja.
Tidak ada yang salah dengan kurang membaca, hanya tanya pada dirimu mau terus belajar apa tetap seperti sekarang. Meski banyak pelajaran bukan hanya dari membaca, tapi arti membaca itu sendiri juga luas. Jadi bacalah😉
2. Pas banget Minpena baru dapet motivasi dari dosen juga. Gini bunyinya, ambillah pekerjaan atau kegiatan yang kamu sukai, yang kamu kuasai, dan kamu tau kamu punya bakat disitu, disitu adalah tempatmu. Maka tidak akan ada alasan untuk ucapan orang, pandangan orang, atau material, yang ada hanya integritas dan totalitas untuk berkarya.