Suatu ketika Sang Nadzim bermimpi, ia melihat Rasululllah Saw beserta Para Sahabatnya sedang duduk bersama. Rasul berkata kepadanya (sang nadzim) "bacalah Syair Nadzom Tauhid, yang siapapun membacanya, surga sebagai hadiahnya dan tercapai segala hajat kebutuhannya. Serta ia mendapat segala kebaikan secara kitab (al Qur'an) dan sunnah."
Sang nadzim bertanya wahai Rasulullah bait syair apa yang harus saya baca? Kemudian
sahabat berkata: dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Rasul Saw. Rasul
berkata; "Abdau Bismillahi war rahmani (aku memulai dengan menyebut
nama Allah, dzat Maha Pengasih), dan seterusnya hingga akhir dari syair
yang berbunyi ;
Sang Nadzim melanjutkan syair tersebut, sedang Rasul beserta Para Sahabatnya mendengarkannya. Setelah Sang Nadzim bangun dari tidurnya, ia mengulang kembali nadzom yang ia baca dalam mimpinya, tanpa ia sadari, ia telah menghafalnya.
Sang nadzim bermimpi kembali saat menjelang waktu subuh tiba, dimimpi kedua kalinya ia kembali bertemu Rasul Saw. Kemudian dalam mimpi itu, rasul berkata; bacalah apa yang telah kamu peroleh dalam hatimu, kemudian Sang Nadzim membaca syair yang ia hafal dari awal hingga akhir, seraya Rasul Dan para sahabatnya berdiri mengelilingi Nadzim, sembari mengucapkan Amin di setiap bait yang dibaca Sang Nadzim.
Setelah Nadzim tuntas membaca bait syair yang ia hafal, Rasul Saw, mendoakan semoga taufiq dari Allah Selalu menyertaimu sehingga apapun yang kamu alami sudah termuat dalam rhido Ilahi, semoga Allah selalu memberikan berkah-nya padamu, dan pada orang-orang yang beriman. Dan Semoga Bait yang kau hafal bermanfaat pada seluruh hambaNya.
Setelah Sang Nadzim terkenal karena Nadoman yang ia bacakan, timbullah berbagai macam pertanyaan pada dirinya. Oleh sebab itu ia menambahkan sebuah Bait syair di akhirannya.
Mimpi bertemu Rasul adalah sebuah kebenaran, sebab tak ada mahluk yang bisa menyerupai Rasul.