Ciri media pembelajaran yang telah
disebutkan lebih menekankan pada media gambar, video, atau alat demonstrasi
yang jelas. Pemilihan media pembelajaran tidak dapat dilakukan secara acak,
melainkan perlu mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya yaitu:
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran (instructional goals)
Perlu di kaji tujuan pembelajaran apa
yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian Tujuan
pembelajaran ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan
tersebut. Selain itu analisis dapat diarahkan pada taksonomi tujuan dari Bloom,
dkk apakah tujuan itu bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran (instructional content)
Bahan atau kajian apa yang akan diajarkan
pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok
bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan
demikian kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian
bahan tersebut.
3. Kesesuaian dengan karakteristik siswa
Dalam hal ini media haruslah familiar
dengan karakteristik siswa, yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan
digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah)
ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap
media yang akan digunakan. Terdapat media yang cocok untuk sekelompok siswa,
namun tidak cocok untuk siswa yang lain. Misalnya, seorang guru tidak akan
menggunakan media video atau film walaupun media tersebut secara umum dipandang
baik apabila akan diajarkan pada siswa yang memiliki gangguan pada indera
penglihatannya. Demikian juga untuk media audio untuk siswa yang mengalami
gangguan pendengaran. Dengan demikian pemilihan media harus melihat kondisi
siswa secara fisik terutama keberfungsian alat indera yang dimilikinya. Selain
pertimbangan tersebut perlu juga diperhatikan aspek kemampuan awal siswa,
budaya maupun kebiasaan siswa. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari
respon negatif siswa, serta kesenjangan pemahaman antara pemahaman yang
dimiliki siswa sebagai hasil belajarnya dengan isi materi yang terdapat pada
media tersebut.
4. Kesesuaian dengan teori
Pemilihan media harus didasarkan atas
kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru
terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling bagus, namun
didasarkan atas teori yang di angkat dari penelitian dan riset sehingga telah
teruji validitasnya. Pemilihan media bukan pula karena alasan selingan atau
hiburan semata, melainkan media harus merupakan bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran, yang fungsinya untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran.
5. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi
psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
Terdapat tiga gaya belajar siswa, yaitu : tipe visual, auditorial dan
kinestetik. Siswa yang memiliki tipe visual akan mudah memahami materi jika
media yang digunakan adalah media visual seperti TV, Video, Grafis dan lain-lain.
Berbeda dengan siswa dengan tipe auditif, lebih menyukai cara belajar dengan
mendengarkan dibanding menulis dan melihat tayangan. Untuk mengidentifikasi
tipe auditorial ini dapat dilihat dari kebiasaan belajarnya, misalnya:
berbicara kepada diri sendiri saat bekerja, mudah terganggu oleh keributan,
senang membaca keras dan mendengarkannya, merasa kesulitan dalam menulis namun
memiliki kecerdasan dalam berbicara, belajar dengan cara mendengarkan dan
mengingat apa yang didiskusikan. Tipe kinestetik lebih suka melakukan
dibandingkan membaca dan mendengarkan. Ciri-ciri tipe ini diantaranya:
berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk
memperoleh perhatian dari orang lain, belajar melalui manipulasi dan praktek,
belajar dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari telunjuk ketika
membaca dan lain-lain.
6. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.
Pemilihan media yang tidak sesuai dengan lingkungan, kemampuan guru dalam mengeksekusi media pembelajaran, atau lingkungan yang kurang mendukung dengan media pembelajaran akan membuat peran media yang digunakan pendidik tidak efektif dalam proses belajar. Maka, kondisi lingkungan, fasilitas, waktu, dan kemampuan guru juga perlu menjadi pertimbangan dalam memilih media pembelajaran.