Assalamu'alaikum sobat. Bagaimana kabarmu?
Tetap jaga kesehatan yaaa.
Hai sobat, pernah dengar kata suicidal thoughts ga? Mimin juga baru dengar sih, tapi ternyata istilah ini sudah banyak kejadian yang terjadi karenanya lhoooo. Waaahhh kira-kira apa yang dimaksud suicidal thoughts ini ya... Ok langsung aja yuk kita bahas.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Suicidal thought artinya perasaan, pikiran, dan keinginan untuk bunuh diri. Saat seseorang memiliki ide untuk mengakhiri hidup, berarti ia merasa bahwa itu satu-satunya cara untuk mengatasi masalah.
Iiiihhh Suicidal thoughts itu serem banget kaaannn. Tapi ternyata kasus bunuh diri diberbagai penjuru dunia, itu banyak sekali lhooo sobat. Mengutip dari World Health Statistic, kematian yang disebabkan bunuh diri terjadi setiap 40 detik dengan total 800.000 kasus di seluruh dunia. (halodoc.com). Makin serem kan dengar kenyataannya.
Tapi sobat, orang yang sedang dalam suicidal thoughts gak hanya "Aku ingin mati" lhooo. Kadang mereka juga mengatakan "Ga ada yang peduli kalau aku mati", "Aku sudah tak berarti lagi", " Aku hanya beban", "Ga ada masa depan yang ingin aku jalani", dan lain-lainya.
Orang yang mengalami suicidal thoughts mungkin merasa putus asa, tidak berharga, atau tidak memiliki harapan untuk masa depan. Ini adalah tanda serius dan perlu mendapatkan bantuan segera dari tenaga medis atau ahli kesehatan mental.
Nah sobat, ada beberapa hal yang bisa kalian lakukan untuk mencegah atau mengatasi suicidal thoughts ini. Disimak ya...
Pertama, ketika kamu punya masalah maka jangan ragu untuk berbicara : Berbicara dengan seseorang yang dipercaya seperti teman dekat, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat membantu mengurangi beban dan memberikan dukungan emosional.
Kedua, cari tahu penyebabnya : Identifikasi faktor-faktor yang memicu pikiran suicidal dan cari cara untuk mengatasi atau menguranginya. Ini bisa melibatkan perubahan gaya hidup, penanganan stres, atau pengaturan diri.
Ketiga, hindari faktor risiko : Hindari lingkungan atau situasi yang dapat memperburuk pikiran suicidal, seperti penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang, isolasi sosial, atau konflik interpersonal yang tidak sehat.
Keempat, jaga kesehatan fisik dan mental : Merawat diri dengan baik, termasuk olahraga teratur, tidur yang cukup, makan makanan sehat, dan praktik-praktik relaksasi seperti meditasi atau yoga, dapat membantu menjaga kesehatan mental, dan mengurangi risiko pikiran suicidal.
Terakhir, jika terus berlanjut segera cari bantuan profesional : Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami pikiran seperti itu, penting untuk mencari bantuan dari tenaga medis atau ahli kesehatan mental secepat mungkin. Ini bisa melalui konseling, terapi, atau perawatan medis.
Jadi sobat itulah hal-hal yang bisa dilakukan untuk terhindar atau mengatasi suicidal thoughts. Namun, taukah kamu ada cara jitu atau ampuh untuk mengatasi rasa ingin bunuh diri, sekaligus lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta ?. Sini mimin kasih tau...
Menurut Islam, bunuh diri itu haram dan balasannya ialah neraka. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ۗ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُمْ رَحِيْمًا
وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ عُدْوَا نًا وَّظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَا رًا ۗ وَكَا نَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا
" ...Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan cara melanggar hukum dan zalim, akan Kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu mudah bagi Allah."
(QS. An-Nisa' : 29-30)
Dalam Islam, mengatasi keinginan untuk bunuh diri atau suicidal thoughts dengan cara : Memiliki kepercayaan yang kuat kepada Allah, berdoa dan berdzikir agar mendapatkan ketengan batin, merenungkan makna hidup dan tujuan keberadaan kita sebagai manusia, memperkuat hubungan dengan Allah melalui shalat, membaca Al-Qur'an, dan beramal shalih, terlibat dalam kegiatan sosial dan membantu sesama sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari pikiran negatif, dan masih banyak lagi.
Semoga bermanfaat ya...
Wallahua'llam bishawwab
_____________________________
Oleh:
Rantika Nur Assiva
Mahasiswi Institut Ummul Qura Al-Islami Bogor