Menyakiti namun tersakiti
Tuhan..
Kembali kan lah cinta nya untuk ku,
Aku akan menebus rasa sakitnya kepada ku,
Dia menghilang tanpa berpamitan,
Dia meninggal kan sejuta kenangan.
Namun ini semua salahku iya salah ku,
Ku balas cinta nya dengan sesuka hati,
Dari dia yang setulus hati,
Aku pantas disebut bodoh.
Aku tidak tahu apakah dia pernah,
Menetes kan air matanya, kuharap tidak,
Seperti aku sekarang yang meneteskan air mata,
Karena tersiksa kerinduan terhadap nya.
Aku yang menancapkan duri tajam,
Sesering kali mematikan hatinya,
Namun ia tetap hidup untuk beberapa kali,
Waktu itu dia juga tidak mengenal harga diri.
Ini adil bukan..
Ketika perpisahan itu telah aku rasakan,
Aku mengganti peran dirinya,
Merasa kan sakit dan lelah namun berpura-pura tegar seperti yang dia lakukan dulu.
Ditulis di Serang, Banten.
Baca Puisi Lain di Penadiksi :