Rinduku..
Kepakan sayap merpati putih itu,
Belum mampu meredam semua rasa dalam sanubari ini.
Walau terompet - terompet orang-orang bermata biru itu terus merengek,
Memintaku melupakanmu.
Banyak yang mengatakan orang-orang disekitarku ini lebih baik dari teman-temanku dulu,
Mereka mengatakan si mata biru ini akan membawaku lebih baik,
Terus berucap orang-orang bermata hazel dan tanah penuh es putih ini adalah tanah airku.
Takdirku..
Pasangan hidupku..
Tempat yang paling kurindui..
Jujur aku gempita..
Tatkala berhasil menginjak tanah ini ketika teman-teman lamaku masih dinegeri Pancasila,
Kamu berjaya, kata mereka.
Sebagian yang lain terpesona,
Andai tahu kau berpelesir, akupun ingin ikut juga, kata mereka.
Melihat salju..
Kincir raksasa..
Atau menara miring nun jauh dari tanah kelahiran..
Tapi tahukah mereka bahwa hatiku masih tetap jatuh hati pada satu tempat,
Karena kemanapun kaki ini membawa raga.
Tak mampu lekang merambah usai sebuah rasa direlung ini.
Rasa kedamaian pada sebuah tempat,
Rasa rindu,
Pada tanah airku.