TEMU
Di pintu selatan Stasiun Tugu,
Indah senyummu jadi cendramata bagiku.
Fajar yang perlahan mulai merangkak,
Beradu dengan mata sayumu yang berusaha terbelalak.
Kau gusar menyelami manik mataku yang berkaca,
Seperti sajak Sapardi, katamu membisik di telinga.
"Kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis"
Bibirku tertawa getir, menahan tangis.
Di tepian pantai selatan, kau dan aku saling menautkan janji
Sehidup sesurga saling membersamai.
Kita merekam memori bagai obat letihmu menaklukkan ular besi di Ibukota,
Juga rehat sejenak dari baktiku pada Merapi di tanah utara.
Tiada hal lain yang kunanti,
Selain mastaka dihiasi roncengan melati.
Kini hadirmu sungguh ada di sisi,
Merengkuh raga dan jiwa sepi.
Yogyakarta, Endah Tofani.