Gelak rasa yang pernah ada dalam diri ini begitu menggebu,
Seuntai rindu yang sempat hadir dalam sudut hati,
Menyelinap, mengisi ruang yang kosong,
Hanya mampu menanti dan berharap.
Saat waktu itu telah tiba, engkau sempat hadir,
Dalam mimpi yang hanya sebatas,
Terbatasi oleh tabir waktu,
Serta takdir yang telah tergariskan untuk mu.
Namun, tiba-tiba Tuhan memberikan kehidupan baru,
Kehidupan selanjutnya, keabadian bagimu,
Meninggalkan goresan rindu yang mendalam,
Selamanya tak akan bertemu dan tak kembali.
Sekejap harapan itu membeku,
Redup dunia menghampiri diri, melemah, hati tersayat,
Menyisakan butir-butir rindu tak bertuan,
Hanya doa senantiasa terpanjatkan pada Illahi.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi :