KALUT
Tak ada seorang pun yang faham isi hatiku,
Termasuk juga kau!
Dimana dengan sengaja kau buat aku terpesona,
Kau luluhkahku dengan segala bujuk rayu,
Kau cairkan hati yang selama ini membeku.
Akhirnya, segala usahamu, menuai rindu di sanubariku,
Ribuan jarak tak menyurutkan inginku,
Denganmu, hatiku merasa bahagia selalu,
Bilamana, kau tak hubungiku, cemburu mengoyak ruang kalbu.
Ah, rasanya aku terlalu berlebihan,
Ataukah kau yang terlalu kejam?
Biarkanku dalam ketidakpastian,
Aku kalut,
Menunggu sesuatu yang tak sepatutnya kutunggu,
Hanya resah yang setia menemani ruang imajinasiku,
Berharap semua akan berlalu ,seiring berjalannya waktu.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi :
- [Puisi] Titipan Asmara - Alpin
- [Puisi] Harapan Bunda - Starmutic_IR
- [Puisi] Janjimu Apa Kabar - Ayiraaa99
- [Puisi] Yang Telah Pergi - Theo Kiik
- [Puisi] Kalah - Egi David Perdana