Kepada Penjilat
Disini kau obralkan,
Narasi pejabat yang merakyat,
Seolah itu sesuai keadaan,
Padahal nyatanya, setelah menjabat,
Ia ingin didewakan.
Sudahlah,
Usah kau jilat,
Dengan lidah dan ludah,
Pun jangan berbelit,
Karena rakyat sudah lelah.
Kemarin kau lawan mati-matian,
Hari ini kau jilat sampai basah-basahan,
Ah, begitunya. Kasihan,
Kau hanya cari kenyamanan,
Bukan kesejahteraan berkeadilan.
Katamu kau berbalik karena kualitas,
Toh nyatanya kau minta ongkos,
Buat beli gas dan beras,
Sedang kata-katamu kau pertegas,
Puji-pujian kau lantun dengan lugas.
Di sela-sela juang,
Kau semaikan janji usang,
Kini sudah basi dari setumpuk kecewa menggunung,
Karena dahulu hanya omong kosong,
Dan sekarang pasti datang ngedongeng.
Malaka, 30 Maret 2024.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi :
- [Puisi] Perihal Waktu-Mutawarudin
- [Puisi] Harapan Bunda - Starmutic_IR