PERINDU MALAM
Ketika pagi menjelang,
Redupnya perlahan hilang seiring hangat mentari menyapa bumi,
Mengukir rindu untuk titik cemerlang yang berkerlip bagus.
Bintang,
Menitip ingat pada cahaya menawan yang beberapa waktu lalu menemani,
Rembulan.
Maka ketika ingatan akan mereka kembali menerakan rindu,
Peluh penat disepanjang terik tak kuasa menyekap langkah tegak sang penyongsong matahari,
Untuk merindukan malam.
Yang telah siap menikmati hari,
Untuk kembali menemui malam yang akan membawakannya kembali cahaya bintang.
Trimakasih senja,
Membawa mentari redup dipangkuanmu lagi,
Hingga, perindu malam kembali menemui tempat sunyi, untuknya menari.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi :
- [Puisi] Histeria - Triecahyadi Djoko
- (Puisi) Takkan Pernah Kembali Lagi
- [Puisi] Malam - Annisa Tri Rahmawati
- [Puisi] Sang Burung Malam - Dyramifth Dyra
- [Puisi] Malam Kelabu - Sahita Kamandanu