Fashion merupakan media untuk menampilkan identitas diri, menggambarkan kepribadian seseorang yang mengenakannya. Fashion kini buming di dunia nyata dan dunia maya bahkan telah membudaya di kalangan remaja masa kini, baik pria maupun wanita, mereka telah terobsesi ikut trend dengan alasan tak ingin ketinggalan zaman. Namun, popuralitas wanita yang terlibat dalam berfashion lebih banyak di banding pria. Karena sifat wanita memanglah demikian, wanita lebih suka untuk berpenampilan elegant ketimbang pria yang hanya bodo amat dengan penampilannya. Yah…. Memang hal tersebut tak bisa di pungkiri. Perkembangan zaman memanglah memaksa kalangan remaja untuk suka rela menggagas ide – ide dan inovasi figur baru yang di harapkan dapat bersaing dengan yang lain. Fashion juga sekarang telah menjadi ajang kompetensi kanca internasional yang menampilkan figur dari Negara masing – masing peserta kompetisi. Dengan menampilkan kearifan budaya lokal yang di tampilkan dengan pakaian – pakaian bernilai tinggi dengan macam – macam kreatifitas desain dari masing – masing Negara.
Di dalam agama islam, fashion bukan lagi merupakan suatu hal yang langka. Bahkan islam sendiri telah mengadakan lomba fashion yang tidak hanya kanca nasional tapi sudah mencapai kanca internasional juga, khusus bagi Negara – Negara islam. Ajang kompetisi tersebut menampilkan figur pria dan wanita yang mengenakan busana. Fungsi dari berfashion sendiri dalam ranah islam yaitu untuk menunjukkan figur yang bercorak islam lewat seni. Bagaiman islam sekarang menunjukkan keberadaanya dengan berfashion, yang dapat di arahkan ke nilai – nilai dakwah. Metode dakwah sekarang sangat berbeda dan terus berkembang. Dari era nabi Muhammad saw, dakwah hanya terpaku dengan melalui seni retorika, dan sekaranglah…. Metode – metode lain telah bermunculan sebagai alat dakwah.
Namun hal yang harus di perhatikan dalam berfashion ialah menjaga etika dan estitika Agar nilai – nilai islam dapat terjaga. Kini fashion sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat khususnya bagi wanita bahkan sudah membudaya, dalam artian sudah melekat dan menjadi kebiasaan sehari – hari. Tapi faktanya sekarang, khususnya di kalangan pribadi muslimah figur dari fashion sendiri telah di salah arahkan. Banyak wanita muslimah yang berbangga diri mengenakan busana yang menyimpang dengan ajaran islam. Kita tahu cara berpakaian mereka telah memenuhi kriteria islami dari luarnya. Contohnya banyak di sekitar kita, memakai busana dengan berbalut hijab Itu sudah benar namun apa gunanya pakai hijab sedangkan ia berpakaian ketat, menampakkan lekuk tubuh dan dada yang menonjol. Itu bukan lagi cara berbusana islami. Malahan akan mengundang syahwat bagi laki – laki yang melihatnya. Memang dilihat dari kejauhan terlihat indah namun jika di dekati akan bergairah. Apakah cara berbusana seperti demikian sama halnya dengan orang yang telanjang ….. ?, yaps.. daan apa buktinya…?, yaitu dapat mengundang syahwat.
Untuk itu, kalian bagi kalian wanita muslimah yang bijak, janganlah menghilangkan nilai – nilai ke-estetikan kalian dengan mempertontonkan aurat kalian. Janganlah menyalahkan figure keindahan kalian dengan mengenakan busana yang salah. Kalian itu telah di gambarkan dengan sosok lembut nan indah di mata allah, bahkan nabi bersabda “ad-dunya mata’ul akhirot wakhoiru mata’inddunya al mar’ atus sholihah”. Dari hadist tersebut sudah sangat jelas, bagaimana sosok wanita telah di gambarkan seperti perhiasan, tapi ada kata sifat dalam hadist tersebut berupa lafad as – sholihah. Makna dari kata as – sholihah sendiri secara kontekstual berarti wanita yang mampu menjaga dirinya dari kemaksiatan. Kalau kita dapat berkaca sekarang khususnya di sekitar kita, para kaum hawa banyak yang telah berpakaian ala islami. Hal itu merupakan poin tersendiri bagi umat islam khususnya wanita telah mampu menunjukkan eksistensi islam melalui busana. Tetap jadilah wanita sholihah dengan menampakkan figur secara dhohir yang baik, insyaallah jika dilihat dari segi dhohir kalian saja sudah bagus batinnya pun demikian.