PEJUANG TANPA BERDARAH
Karya : Amalia maurizka
Salah satu perusahan dapat proyek besar lalu bekerjasama dengan perusahaan lain, salah satu pekerja lapangan mengambil keputusan merantau hingga meninggalkan anak dan istrinya, keadaan perekonomian sangat miris. Ketika dapat usaha langsung bertekad membantu yang memiliki proyek, lokasi pekerjaan daerah Kalimantan sedangkan ia menetap di Sajira Rangkasbitung, Banten.
Anak sulung tiba-tiba terkejut mendengar ayah bekerja disebrang pulau Jawa, pak Burhan menghubungi lusa berangkat, proyek itu meminta dikerjakan secara cepat. Saat pergi dari kampung halaman berharap bisa merubah kehidupan yang serba kekurangan, keberangkatannya jam 12.45 di bandara Soekarno Hatta, istrinya packing kebutuhan selama disana.
Sang istri belum terbiasa ditinggal jauh dalam waktu lama, yakin dan percaya kalau cukup bekerja berilah kepercayaan terhadap suami sekaligus seorang ayah berjuang untuk masa depan keluarga kecil. Mertua pun tak percaya dan setengah mengizinkan kepergian menantu, selang satu bulan ia beri kabar dapat bonus lalu segera di transfer untuk kebutuhan dikampung halaman, perjuangan beri kebahagiaan keluarga.
Baca Juga : [Puisi] Siapa Kami? - @kamekame.nii
Saat ini dunia sudah canggih bisa berkomunikasi lewat video call sebelumnya hanya bisa pinjam telepon genggam tetangga terdekat itu pun waktunya terbatas, keuangan harus diatur, kesabaran mereka buat kebahagiaan sedikit demi sedikit menyinari mereka.
Walau rindu ini harus tersiksa tanpa berkumpul keluarga setiap harinya, anak bungsu selalu merengek ketika menanyakan ayahnya tak pernah terlihat di depan mata. Kedua orangtua dari perempuan atau laki-laki khawatir dan bingung kala semua anak bicara “kapan ayah pulang kerumah?” selalu menjawab perbanyaklah do’’a supaya kerjaannya cepat selesai, istrinya ada rasa bahagia kondisi rumah sudah lebih nyaman ditempati. Tapi kerinduan itu selalu ditahan sampai air mata pun tak terasa jatuh di pipi, hampir setengah tahun proyek itu selesai, tiba-tiba dapat kabar bahwa sang suami mengalami kecelakaan beruntun.
Baca Juga : Kenangan Dibalik Hiburan : Makna Perjuangan Perlu Direnungkan Kembali
Sangat kaget mendengarnya langsung tak berdaya sampai dibawa ke klinik terdekat, setelah sadar diri langsung menuju bandara karena mengejar agar bisa melihat kondisi sang pujaan hati. Anak pertama rela tidak masuk sekolah untuk menjaga adik-adiknya, bersyukurnya peristiwa tersebut tidak luka parah dan tidak mengkhawatirkan, suami dan istri memutuskan pindah karena butuh waktu sekita tiga tahun proyek baru selesai. Walau terpaksa meninggalkan kedua orangtua dan keluarga, mereka pasti menyempatkan untuk pulang kampung suatu saat nanti, pak Burhan selaku penanggung jawab atas musibah sampai menggantikan asuransi rumah sakit.
Semua anaknya sedih lihat kondisi, berganti bahagia karena berkumpul bersama dikota perantauan, perjuangan seorang suami dan ayah sangat besar, bertekad kuat dan yakin merubah motto hidup yang awalnya dihina tidak bisa bergerak karena ekonomi, sekarang gampang dan mampu bersedekah bahkan bisa umroh keluarga, berjuanglah demi keluarga dan menciptakan kebahagiaan sepanjang masa.