ANAK YANG MALANG
Berjalan dari waktu ke waktu,
Berjalan-jalan untuk menghibur hati yang galau,
Dijalan, kumelihat seorang pengemis,
Sedang berjalan seperti bukan seorang pengemis.
Jalanku kembali lanjut,
Kemudian kembali terhenti saat melihat anak yang malang,
Ku bertanya apakah ia mempunyai seorang ibu..
Ia menjawab tidak,
Ayahpun tidak ada,
Sungguh, kau anak yang malang.
Baca Juga Tulisan Lain Di Penadiksi :
- [Flash Fiction] Jendela - Triecahyadi Djoko
- [Puisi] Resensi Buku Jiwa - Muksalmina SBG
- [Puisi] Kubangga Padamu - Mamiek