BOLEHKAH AKU MEMANGGILMU BUNGA?
Oleh: Utomo Gunawan
Embun pagi yang menetes di kelopakmu
Terasa bagai berlian-berlian tak ternilai
Senyummu merekah, mentari pagi pun malu
Cahayanya kalah dengan pancaran sinarmu
Helaian rambutmu terurai, sungguh menyihir
Bak aliran sutra yang menjuntai ke bumi
Bibirmu merah merekah, melampaui dahlia terindah
Sekuntum mawar pun tak bisa setara dengan manismu
Tawamu bagai musik yang dimainkan para bidadari
Syahdu dan lembut, menusuk kalbu sanubari
Suaramu mengalun, merdu bagai kicauan burung surgawi
Melebihi keindahan nyanyian sang bulbul di malam hari
Oh, izinkan aku memanggilmu bunga
Bukan sembarang bunga tapi setaman bunga terindah yang pernah ada
Kecantikanmu tiada tara, mempesona jiwa raga
Bolehkah aku menjagamu, menjadi penyejuk di setiap langkahmu?
_____________________________
- [Puisi] Bagaikan Payung - Mutawarudin
- [Puisi] Hujan dan Rindu - Dini Fadilah
- [Puisi] Merajut Mimpi - Prilla Imadiana Fajrin
- [Puisi] Rindu Tak Terbalas -Siti Khusnul Shoffiyah
- [Puisi] Sahabatku - Ferdi Sampu