MEMBUNUH MIMPI DENGAN DOA
Menunggu malam tiba,
Mengantarkan kepulangan matahari hingga lanskap di antara riap jingga,
Sebentar lagi senja merangkul rindu,
Bersamaan angin dingin dan menghadirkan kekhusyukan sunyi yang rubuh di mataku.
Dalam kesendirian aku begitu lelah,
Mentafakuri tabah atas rindu yang entah,
Semu dan kelu melebur dalam jiwaku,
Betapa tentangmu masih menjadi candu.
Jingga dan hitam,
Bersekutu rindu di cawan waktu,
Di dalamnya masih kutemui bayangmu,
Bersatu padu dalam ingatanku.
Senja merindu di langit yang tak lagi belia,
Teduhnya redamkan gejolak cinta,
Saat cakrawala tak mampu lagi menjangkau segalanya,
Apa pun itu hingga memaksaku luruh untuk membunuh mimpi-mimpi dengan doa.
Purwokerto, 27 Mei 2024.
U. Gunawan.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi :
- [Puisi] Langit dan Bintang - Defras Espen
- [Puisi] Malam Kelabu - Sahita Kamandanu
- [Puisi] Airmata Ibuku - Intan Apriyanti
- [Puisi] Setitik Harapan - Fendi Sampu