PAGI YANG KOCAK
Burung berkicau mentari bersinar,
Tapi aku masih betah di kasur malas sekali ingin bangun,
Jam sudah berbunyi berkali-kali,
Tapi mataku masih berat ingin tidur lagi.
Perut lapar mulai terasa,
Kopi hangat menggoda di dapur sana,
Dengan langkah gontai aku melangkah,
Menyambut pagi yang cerah penuh tawa.
Rambut kusut muka bantal,
Penampilan tak terurus asal-asal,
Tapi semangat tak boleh pudar,
Hadapi hari dengan senyuman lebar.
Lupakan sejenak rasa kantuk,
Sambut pagi dengan penuh humor,
Kerjakan tugas dengan senang hati,
Nikmati setiap momen tanpa henti.
Hidup ini singkat kawan,
Jangan biarkan berlalu tanpa senyuman,
Tertawa lepas nikmati hidup,
Bersyukur atas setiap detik yang terbuang.
Purwokerto, 14 Mei 2024.
U. Gunawan.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi :
- [Puisi] Toxic - Triecahyadi Djoko
- [Puisi] Harapan Bunda - Starmutic_IR
- [Puisi] Petani - Mohamad Naufal Musyaffa