Puisi Karya : Rahmi Wahyuni
PEMILIK MATA TERINDAH
Hanya mengingat sosoknya,
Hanya mengeja kebaikannya,
Tapi keharusan yang mutlak dilakukan, belum juga terealisasi.
Ketulusan tanpa pamrih,
Perhatian seluas samudera kasih,
Kesabaran tanpa batas yang mengantarnya pada pelukan hangat pemilik seluruh raga,
Bukankah semua rasa itu yang seharusnya ku tanamkan dalam diri?
Parasnya belum seelok tokoh idola,
Raganya tak lagi berjaya seperti ketika ia belum begitu ringkih,
Kemelut kehidupan menempanya sedemikian,
Bocah-bocahnya, menuntutnya terus lelah dalam kebaikan,
Untuk sebuah kehangatan,
DariNya.
Ia pernah jadi penggerutu,
Pun pembicara lucu tentang kejadian tempo dulu,
Guru yang baik,
Motivator handal,
Teman yang tak pernah khianat saat secangkir teh lebih nikmat diminum berdua.
Mungkin ia pernah nelangsa meratap diri tak mampu lebih baik untuk jundi-jundinya,
Mungkin ia pernah sedih merasa tak sehebat raga-raga yang lain,
Tapi tahukah kau hai pemilik mata terindah?
Apapun darimu, adalah yang terbaik seantero dunia.