Teduh di Ruang Sepi
Suatu saat nanti, bila hujan menguyur di sepenggal perjalanan, aku berhenti, dan menepi, singgah berteduh di rumah kita yang kini telah sepi. Disana tak ku temukan engkau lagi di dalam sunyi.
Ku coba kembali ke bilik hati, menelisik segala kekosongan diri, ternyata ada sepotong rindu dan sisa rasa yang tertinggal.
Aku mengulangnya, memutar relung pikiran, agar kembali kepada kenangan. Ia aku jatuh cinta. Dan kita hanya mengisi kebersamaan dengan kebahagiaan, tersadar ajal menjemput, memenggal jemari yang kuat merengkuh.
Aku tak berdaya melawan yang kuasa. Hanya pasrah menatap takdir sembari menghapus jejakmu dengan derasnya air mata yang kini tak terhitung tetesannya.
Malaka, 04 Mei 2024.
Baca Juga Tulisan Lain Di Penadiksi :
- [Puisi] Usaha dan Doaku - Uli Nasifa
- [Puisi] Matrik Hubungan - Abdul Roby M
- [Puisi] Kalah - Egi David Perdana
- [Puisi] Siul Di Ruang Megah - Theo Kiik