Ukiran
Warna bertebaran di keliling dinding halus,
Tangan mulai mengasah dengan keindahan,
Nafas mulai terengah engah akan pikiran yang kacau.
Tembok-tembok berwarna dengan ukiran.
Mengikis-ngikis sebuah bentuk alami,
Bentuk-bentuk menjadikan pandangan seni-seni yang berkarya.
Perlahan-lahan Seni mulai dikenal,
Ukiran mulai pecah menjadikan gambaran,
Ku ingin mengenal dengan meraba-raba, merasakan, dan mengekspresikan sebuah ukiran.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi :
- [Puisi] Toxic - Triecahyadi Djoko
- [Puisi] Harapan Bunda - Starmutic_IR
- [Puisi] Petani - Mohamad Naufal Musyaffa