[Senandika] Kisah Tak Seindah Harapan - Elsa Y. Lely

Kisah tak seindah harapan

Kesulitan ku sekarang bukan tentang bagaimana cara menerjemahkan sandi Morse, tetapi bagaimana kehidupan ku selanjutnya tanpa ayah dan ibu.

 

Kisah 17 tahun yang lalu menjadi luka mendalam bagiku, akan kepergian sang ibunda.

Ibu mencari arti kehidupan ku yang sesungguhnya, tapi tak dengan arti kehidupannya.

Hanya air mata yang menemani, diselah kecewa ketika mengingat semua yang pernah terjadi.

Hal yang sekarang aku lakukan adalah menunggu apakah takdir dapat berubah pikiran? Mengembalikan keduanya bersama?

Jika hidup ku adalah drama maka bertemu dengan ayah dan ibu adalah episode terindah.

Ayah,ibu...

Apakah kalian merindukan gadis kecil kalian?

Aku sangat merindukan kalian hingga ingin kalian kembali.

Aku tak seberuntung orang lain,disaat mereka punya pelukan, aku malah di paksa takdir untuk mandiri.

Tak peduli aku sanggup atau tidak.

Dunia seolah tak ingin aku hadir.

Kepergian ayah ku 12 tahun yang lalu membuat  ku hancur, berkeping keping seolah semua tak adil.

Ayah adalah segalah cinta yang pernah ada.

Ayah,ibu..

Kalian adalah versi terbaik, dari semua kehidupan ku.

Aku dan ibu tak sempat bertemu hingga hari ini karna waktu itu ibu meninggalkan ku di usia 9 bulan, usia yg masih terbilang b tau apa pun, itu hanya bisa menerima kenyataan yang tak seindah harapan.

Pertemuan aku dan ibu begitu singkat seperti uap.

Ditahun 2007 aku bertemu ibu,dan ditahun 2008 aku berpisah dengan ibu untuk selamanya.

Terimakasih ayah, ibu.. senang menjadi putri kecil kalian.

Baca Juga Tulisan Lain Di Penadiksi :

- [Puisi] Hari yang Asing - Amelia Putri

- [Puisi] Sang Biru Cakrawala - Amelia Putri S

- Sebelum Menyambut Hari Kemenangan (Materi Khutbah)

- [Puisi] Dari Aku untuk Diriku Sendiri - Aninda

- [Puisi] Sonata Bagian Ke 14 : Kalah - Egi David Perdana