Kejadian Menjadikan Pertanda Kebaikan
Bab 2: Cecoan berakhir Pembunuhaan
Melihat diriku dikerumuni oleh pihak keluarga, menjadikan pertanyaan penyebab.
"Apa ini, Anakku sudah tiada".
" Hahaha, biarin Ibu. Dia udah pantas mendapatkannya".
"Hey jaga mulut mu Torip.Kamu memiliki adik.
" Adik?? Pantas DIA MATI".
"KURANG AJAR."
Percekcokan terjadi, ibu melihat itu sambil menangis.
Terasa berat ibu menghentikan, Putrinya sudah tiada.
"berhenti, lihat diri kalian memegang parang. Kalian adalah manusia keji". Ucap Ayah
"Hahaha, Ayah lihat anak ini".
" DIAM... "
Ibu berteriak dan menangis histeris.
Mayatku tergeletak di sandaran kasur, Diriku dapat melihat yang terjadi.
"TORIP, tunggu aku di depan rumah".
"Okey BOSS.'
Juan mengambil pisau dan menusuk perut torip.
"Akh…"
Arwah ku terasa tidak tenang. Ingin bergema namun aku tak dapat menghentikan ini.
Ibu, Ayah hanya tercengang melihat kejadian itu.
"TORIP!!!! " Teriak ibu.
Warga-warga berdatangan mengerumumin Abang kandungku.
Serasa tak terasa diriku mati melihat kejadian itu.
Abang kandungku dibawa kepenjara, Membawa Torip kerumah sakit terdekat.
Namun, nyawanya tak terselamatkan.
Bab 3: Akhiri Permasalahan
Allah mendatangkan keajaiban besar bagi keluargaku.
Mendatangi mayatku, menjemput ku. Namun, aku berdosa. Tapi kebaikan membuat banyak orang mengetahui.
Allah berseru, "Keluargamu bahagia dan seisi rumahmu, Membebaskan orang-orang mengingat diri kepada-Ku."
Kebahagian datang seiring berjalan waktu. Aku dimakam kan dengan layak.
Sedangkan, Torip sendiri membuat dirinya terasa sempit kuburan. Karena kasar dan pelitnya dia.
Akhirnya, keluarga ku mendapatkan rejeki dan abangku di penjara bebas setelah 3 hari dipenjara.
TBC>>>
__________________________
Baca juga karya penadiksi lainnya:
- [Cerpen] Dua Sahabat dengan Sifat Berbeda–Gita Rahel
- [Cerpen] Secerca Harapan di Batas Kesabaran–StarMutic_IR
- [Cerpen] Melankolis–Anwari Andeng
- [Cerpen] Fatin–Maulidya
- [Cerpen] Firasat Ibu–Hanifah Afnan