Cinta Kafah
Karya Parlan Aris
Mencintai memang menjadi ketagihan,
Bisa jadi,
Seperti gulungan asap,
Ngebul dan terus ngebul.
Tak peduli yang lain tersedak,
Mengkin karena lubang hidung berbeda,
Selera cinta,
Memang begitu,
Tiada persis satu rupa,
Tetapi mencintai nabi,
Harusnya lebih bermartabat,
Kalau saja,
Nabi sendiri tidak melarang,
Tentu aku pun akan mengkultuskannya, mengagungkannya,
Karena Dia memang mulia,
Dia kekasih Allah,
Manusia terpilih,
Sebagai utusan terakhir.
Tapi larangan itu,
Jadi pembeda Muslim dan lainnya.
Muslim itu,
umat taat perintah Allah dan Rasul-Nya,
Bukan pencetus kultus.
Nabi diikuti karena ajarannya mulia,
Sisi lain adalah manusia biasa,
Maka perlakukan biasa,
Cukup lakukan sesuai syariat,
Ada perintah dilakukan,
Diam, jika belum ada perintah,
Itulah ibadah,
Begitu mudah dan,
Kafah.
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aliy Muhammad.
Bandung, 17-09-2024.