TARIAN AIR DARI LANGIT
Ia datang tanpa diundang,
Menari lembut di kaca jendela.
Dengan jari-jari dingin,
Ia mengelus bumi yang dahaga.
Hujan, kau penyair langit,
Mengukir kata-kata di aspal.
Setiap tetes adalah tintamu,
Menulis kisah cinta dan duka.
Kau adalah pelangi yang tersembunyi,
Menjanjikan keindahan setelah badai.
Suara gemuruhmu adalah simfoni alam,
Menyanyikan lagu tentang kehidupan.
Bunga-bunga merekah menyambutmu,
Tanah pun ikut berdendang gembira.
Kau adalah berkah yang tak ternilai,
Membasuh jiwa yang kering dahaga.
Purwokerto, 3 Oktober 2024.
U. Gunawan.