Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Dampak Buruk dari Adanya Perkembangan Teknologi Terhadap Siswa Sekolah Dasar - Yumna

Gambar dari penulis

Penulis berita: Yumna


Perkembangan yang semakin membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Seiring pesatnya perkembangan teknologi ini menjadikan adanya dampak dimana salah satunya pada bidang pendidikan. Termasuk pada kalangan anak sekolah dasar. Meskipun adanya teknologi ini banyak memberikan berbagai manfaat, namun disisi lain juga bisa berdampak buruk terhadap anak sekolah dasar. Salah satunya berdampak pada perkembangan keterampilan komunikasi yang menurun dimana siswa yang sering berinteraksi dengan perangkat digital mungkin kurang mahir dalam berkomunikasi secara langsung.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap ibu I yang merupakan salah satu guru sekolah dasar yang  berada di daerah sleman yogyakarta, beliau mengatakan ” teknologi merupakan pedang bermata dua yang berarti ada manfaat dan resikonya, disisi lain sebagai guru juga harus tetap mengenalkan adanya teknologi namun tetap menadampingi siswanya agar tidak terkena dampak negatif.” Dari adanya perkembangan teknologi dapat menyebabkan penurunan kualitas interaksi sosial di kalangan siswa SD. Banyak anak yang lebih memilih menghabiskan waktu dengan perangkat elektronik seperti ponsel atau  tablet daripada berinteraksi langsung dengan teman-teman mereka di dunia nyata. Hal tersebut menyebabkan komunikasi mereka menjadi kurang berkembang. Selain itu ibu I juga mengatakan  bahwa "terdapat anak yang sosialnya kurang karena kesulitan untuk bergaul kemudian larinya ke sosial media. Dari situlah mulai mencari kenalan orang asing ditiktok, instragram dan twitter kemudian berdampak pada hal hal yang tidak wajar”. Hal tersebut sangat berdampak buruk bagi anak sekolah dasar karena selain menyebabkan kejadian yang tidak wajar, anak juga menjadi kurang berinteraksi sosial secara langsung yang berimbas pada komunikasi anak yang menurun.

Pada dasarnya teknologi memang memudahkan dalam mengakses beberapa informasi, namun jika penggunaan teknolgi ini berlebihan dikalangan anak sekolah dasar, maka mereka akan cenderung menghabiskan waktunya dengan hiburan digital dan menyebabkan ketidakfokusan dalam proses pembelajaran. Ketika mereka tidak fokus dalam proses pembelajaran tentu akan menghambat terjadinya komunikasi didalam kelas. Misalnya bapak/ ibu guru sedang bertanya namun mereka tidak menghiraukan akibat kurang fokus. Seperti halnya yang dikatakan oleh ibu I bahwa ”Terdapat beberapa murid yang bermain game diatas jam 12 karena salah satu bapak/ ibu guru berteman dalam game tersebut, namun guru memang sengaja harus masuk kedunia anak supaya tahu apa saja yang mereka mainkan dan dari situ guru dapat mengontrol siswa. Adanya hal tersebut menjadikan anak anak mengantuk, ketiduran dan fokus belajarnya jadi berkurang."

Teknologi juga menjadikan adanya penurunan kemampuan kritis siswa, karena mereka akan cenderung bergantung pada internet seperti halnya google, chat gpt dan lain sebagainya. Berdasarkan wawancara terhadap ibu I, beliau mengatakan ” adanya teknologi memang dapat mempengaruhi kemampuan kritis siswa, sebagai guru tindakan pertama yang kami lakukan yaitu dengan adanya pengamatan observasi, selain itu setiap guru juga eharus punya trik untuk mengetahui siswanya mendapatkan jawaban dari mana, apakah dari belajar atau hanya plagiat saja. Contoh nya ketika guru memberikan tugas nanti disekolah akan dicek kembali dan siswa disuruh menjelaskan ulang atau ketika pada tugas karya siswa contohnya puisi, itu harus disesuaikan dengan karakter anak karena bisa jadi plagiat. Dari situlah guru dapat mengetahui kemampuan siswa dan menjadikan evaluasi untuk siswa dan orang tua.” secara tidak langsung guru juga meminta siswa melatih berkomunikasi dengan cara meminta siswa menjelaskan tugas secara langsung. Selain itu dari adanya teknologi ini juga menyebabkan Menurunnya keterampilan literasi Karena mereka cenderung bergantung pada internet dan aplikasi. Ibu I mengatakan ”sebenarnya bukan minat siswa yang turun tetapi daya baca siswa yang kurang, apalagi pada kelas fase A dimana ketika hanya disuruh membaca tidak ada gambar mereka akan bosan, bahkan disini bapak ibu guru juga memperkenalkan buku digital kepada orang tua siswa agar dapat diakses diinternet dengan mudah.” 

Selain teknologi yang semakin cangggih juga bisa menyeabkan anak diawah umur terpapar konten pornografi, kekerasan seperti halnya bullying atau informasi yang salah, yang bisa mempengaruhi perkembangan psikologis dan moral mereka. Karena ketika mereka menonton sebuah vidio yang terdapat kata atau bahasa yang kasar kemudian mereka akan menirukan pada kehidupan sehari harinya. Adanya hal tersebut harus segera dilakukan tindakan baik dari pihak sekolah dan keluarga. Tindakan dari sekolah bisa dengan adanya sosialisasi terhadap anak dan orang tua serta adanya  pendampingan khusus sedangkan dari keluarga yaitu dengan selalu memantau anak ketika bermain hp. Seperti halnya yang dikatakan oleh ibu I yaitu ” jika disekolah kami ada pareting dengan orang tua setiap tahunnya dengan tema yang berbeda beda dan menyelipkan teknologi contohnnya tentang edukasi seksual, disiplin positif dan lain lain, guru juga harus berkomunikasi dengan ortu wali dan bekerja sama. Ketika mendapati anak yang seperti itu guru melaksanakan pendampingan khusus setiap anak dan melaporkan ke semua wali agar bisa diawasi dalam bermain hp.” Oleh karena itu, penting bagi siswa sekolah dasar untuk memiliki keseimbangan antara penggunaan teknologi dan pengembangan keterampilan komunikasi. Para orang tua serta bapak/ibu guru juga memiliki peran penting dalam mengawasi penggunaan teknologi agar tidak merugikan perkembangan anak-anak.

Diberdayakan oleh Blogger.