Yogyakarta, 13 Desember 2024.
Pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan karakter dan kemampuan komunikasi anak, terutama pada siswa di sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena pola asuh menentukan bagaimana anak belajar berinteraksi, mengekspresikan diri, dan membangun hubungan dengan orang lain, termasuk teman sebaya dan guru di sekolah. Lantas bagaimana pola asuh yang diterapkan oleh orang tua untuk anaknya tersebut?
Komunikasi siswa di sekolah seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak yang pola asuhnya kurang mendukung. Sebagian siswa kesulitan untuk berbicara di depan kelas, bertanya, atau bahkan berinteraksi dengan teman sebaya karena kurangnya rasa percaya diri. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dari rumah, seperti kurangnya komunikasi dua arah dengan orang tua atau lingkungan yang tidak kondusif untuk mengekspresikan diri.
Penelitian di SD Negeri Nogopuro Yogyakarta, dengan ibu Uswatun Khasanah salah satu guru disana menunjukkan bahwa pola asuh dari orang tua memberikan pengaruh yang baik, dari segi pembelajaran maupun kegiatan sehari-hari sehingga menjadi lebih terbuka dan percaya diri dalam berkomunikasi. Mereka aktif bertanya, menyampaikan pendapat. Ada juga beberapa dari siswa yang dirumah diberikan les tambahan untuk memperkuat materi yang di sudah di pahami. “Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan komunikasi dua arah lebih mudah menyesuaikan diri di sekolah. Mereka merasa nyaman mengekspresikan ide mereka,” ujar Ibu Uswatun.
Menurut salah satu orang tua siswa, pola asuh orang tua memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan kemampuan komunikasi anak, termasuk saat mereka berinteraksi di lingkungan sekolah.Mereka mengungkapkan bahwa dalam mendidik anak dengan penerapan yang tegas tetapi juga santai sangat memengaruhi cara anak berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya. Dari pengamatan salah satu orang tua siswa yaitu Ibu Dhevi marnasari Menurut Ibu Dhevi, seorang ibu dari siswa kelas 2 SD, pola asuh yang terbuka dan penuh kasih sayang membantu anaknya merasa percaya diri di sekolah. “Kami selalu tegas dalam membatasi waktu belajar dan waktu bermain, dari metode ini anak menjadi bisa berfikir kapan waktu untuk belajar dan ada waktu sendiri untuk bermain dan memberi ruang bagi anak untuk menyampaikan pendapat di rumah. Akibatnya, di sekolah dia lebih berani bertanya dan berbicara” jelasnya.
Sebagai orang tua Ibu Dhevi memberi cara pola asuh yang bisa diterapkan oleh orang tua dalam mendidik anak untuk berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya:
1. Tegas dalam mengatur waktu belajar dan bermain
Orang tua harus bisa mengatur waktu anak sebaik mungkin dalam belajar dan bermain agar anak bisa membagi waktu mereka sendiri.
2. Tidak membedakan teman di sekolah
Selalu memberikan pengertian bahwa jangan memilih teman seperti anak orang kaya maupun tidak atau teman yang pintar atau sedang.
3. Selalu bertanya kegiatan aktifitas anak
Tanyakan kepada anak kegiatan apa saja yang sudah dilakukan hari ini seperti: belajar apa hari di sekolah?, apakah ada pelajaran yang susah?
4. Melibatkan anak dalam setiap pendapat
Selalu berusaha untuk terbuka dengan mengajaknya berbicara tentang apa yang dia alami di sekolah, baik itu di kelas maupun saat berinteraksi dengan teman-temannya. Hal ini dapat di percaya menjadikan anak semakin percaya diri di sekolah.
Ibu Dhevi berkata bahwa komunikasi sangat penting antara orang tua dan anak untuk menjaga hubungan keduanya, dengan komunikasi yang baik anak tidak akan menyembunyikan sesuatu dari orang tuanya, mereka akan jujur dan saling terbuka jika terdapat masalah.
Agar siswa dapat berkembang secara maksimal, orang tua harus memberikan perhatian khusus pada cara mereka berkomunikasi dengan anak Lingkungan rumah yang penuh kasih sayang, keterbukaan, dan dukungan emosional akan membentuk anak menjadi individu yang percaya diri. Selain itu, sekolah juga perlu menciptakan suasana belajar yang inklusif dan mendukung agar semua siswa merasa nyaman untuk mengekspresikan diri. Dengan pola asuh yang tepat dan sinergi antara orang tua dan guru, siswa tidak hanya dapat meningkatkan prestasi akademiknya tetapi juga kemampuan sosialnya.
Sudah sangat jelas pola asuh orang tua memegang peran penting dalam membentuk karakter dan komunikasi siswa baik di sekolah maupun di rumah. Dengan memberikan perhatian yang lebih besar dan komunikasi yang terbuka, penuh kasih sayang dan mendukung akan membantu anak merasa percaya diri ketika berkomunikasi di sekolah. Orang tua juga dapat membantu siswa tidak hanya meraih prestasi akademik tetapi juga keterampilan sosial yang lebih baik, kolaborasi antara orang tua dan guru di lingkungan menjadi kunci utama dalam komunikasi siswa. Ciptakan generasi yang siap dalam menghadapi generasi di masa depan.