Puisi tentang Rindu |
RINDU PAGI
Langit merekah, kanvas biru perlahan menjelma,
Mentari mengintip malu di balik tirai jingga,
Embun bercanda di pucuk dedaunan,
Seperti bisik rindu alam pada pagi yang datang.
Angin menyapa lembut, memeluk rerumputan,
Ia bernyanyi, serupa simfoni tanpa nada,
Sejuknya merayap hingga ke relung jiwa,
Mengusir lelah malam yang tersisa.
Burung-burung terbang, melukis garis di cakrawala,
Mereka bercakap dalam bahasa yang tak tergenggam,
Ah, pagi, kau penyair tanpa pena,
Mengukir harmoni tanpa satu kata.
Pohon-pohon berdiri gagah, menjadi saksi,
Pada pagi yang menari riang di atas bumi,
Cahaya mentari menelusup di antara dedaun,
Seperti kasih yang menyentuh tanpa suara.
Oh pagi, engkau tak hanya datang,
Engkau menghidupkan, membangunkan,
Engkau, sebuah janji dalam kebisuan,
Bahwa setiap hari adalah awal baru kehidupan.
Purwokerto, 23 Desember 2024.
Buku Puisi yang Mungkin Kamu Suka :
Buku Antologi Puisi Sejuta Harap Baru. |