Satu Arah
Ingin kau dipahami, dimengerti,
Bagaikan buku yang kau buka tiap pagi,
Menelusuri lembar demi lembar,
Mencari makna hanya untukmu sendiri.
Namun, pernahkah kau berhenti sejenak?
Membaca hati orang lain yang terkadang retak,
Yang tersisih di balik bayangmu,
Menanti sepatah kata, sekilas pandangmu?
Tak pernah kau tanyakan apa kabar,
Hanya harapkan mereka sadar,
Tentang segala yang kau rasa,
Lupa bahwa mereka pun punya cerita.
Ego ini seperti jalan satu arah,
Tak ada ruang untuk jiwa yang lelah,
Hanya tuntutan yang terus kau ucap,
Tanpa mencoba mendengar,
Tanpa mencoba melihat.
Hidup bukan sekadar dipahami,
Tapi juga belajar memahami,
Saling bertukar makna,
Agar kebaikan tak sirna.
Jika hanya ingin dimengerti,
Kelak kau akan sendiri,
Sendiri di tengah ramai,
Tak seorang pun peduli lagi.
Mutawarudin.
mutawarudin@gmail.com.