Suara untuk Dewan
Karya: Senjani
Wahai para penjaga amanah rakyat,
Di kursi megah berlapis harapan,
Kami datang membawa suara rakyat,
Bukan untuk memohon,
Tapi untuk mengingatkan.
Di setiap helai kertas suara kami,
Ada doa yang tak berhenti mengalir,
Ada tangis yang tak pernah terlihat,
Ada harapan yang menunggu jawaban keadilan.
Tidakkah kau dengar jerit di ladang,
Yang kering tanpa aliran kesejahteraan?
Tidakkah kau lihat anak-anak di lorong,
Berlari tanpa mimpi di balik buku yang usang?
Kebijakan bukan sekadar kata di podium,
Ia adalah langkah yang menggetarkan bumi,
Mengalirkan keadilan,
Menerangi jiwa yang lama tertutup gelap.
Kami meminta dengan segala hormat,
Berbijaklah dengan nurani yang jujur,
Agar setiap keputusan,
Menyentuh jiwa kami untuk membangun negeri ini.
Jika suaraku terlalu kecil,
Jadikan ia gema menyuara di dinding ruangmu,
Jika tangisku tak terdengar,
Biarlah ia meresap dalam hati nurani.
Wahai dewan yang terhormat,
Dengarkan suara rakyat,
Di tanganmu ada kuasa yang besar,
Gunakanlah dengan cinta untuk rakyat,
Agar tak ada yang tertinggal,
Di negeri yang katanya MERDEKA ini.
Tabik!
---
Buku Antologi Puisi yang mungkin kamu suka:
Sejuta Harap Baru : Antologi Puisi Menyambut Kisah Baru. |
Terimakasih, jika kamu suka dengan cerpen, puisi dan tulisan di Penadiksi mohon bantuan untuk share✨.