Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

[Cerpen] Semesta Diciptakan untuk Menjadi Saksi Perjuanganmu - Mushpih Kawakibil Hijaj

Cerpen Semesta Diciptakan untuk Menjadi Saksi Perjuanganmu
Cerpen semesta

Semesta Diciptakan untuk Menjadi Saksi Perjuanganmu

Aulia berdiri di tepi ladang kecil peninggalan ayahnya. Ladang itu tampak sunyi, dipenuhi rumput liar yang menjalar ke segala arah. Namun, bagi Aulia, tempat ini adalah harapan untuk membangun kehidupan yang baru.

Ayah Aulia meninggal tiga bulan lalu, meninggalkan dia dan adiknya yang bernama Nisa. Ladang ini adalah satu-satunya warisan yang ditinggalkan, banyak orang yang menyarankan untuk menjualnya. Namun, Aulia berpegang pada prinsip bahwa sesuatu yang dijaga dengan usaha dan doa akan membawa keberkahan.

"Kak, kamu yakin ingin melanjutkan ladang ini?" tanya Nisa sambil menatap ladang yang penuh tantangan. "Kalau gagal, bagaimana nasib kita?"

Aulia tersenyum, meski hatinya juga diliputi keraguan. "Nisa, semesta ini tidak pernah melupakan siapa yang berjuang. Bukankah Allah selalu menyaksikan apa yang kita lakukan? Aku yakin, usaha kita tidak akan sia-sia."

Baca Juga : [Cerpen] Penjaga Tak Terlihat : Cerpen Fiksi Inspiratif Tentang Perubahan Hidup - Mushpih Kawakibil Hijaj

Langkah Awal yang Berat

Hari pertama Aulia mulai bekerja di ladang, tubuhnya langsung dihujani keringat dan rasa lelah. Ia mencabut rumput liar dengan tangan kosong, menggemburkan tanah, dan menanam benih sayuran. Luka kecil mulai menghiasi telapak tangannya, namun Aulia tidak menyerah.

Di sela-sela pekerjaan, ia sering mengulang ayat yang menjadi penyemangatnya:

الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ۗ

"Dialah yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu." (Q.S. Al-Buruj: 9)

Baginya, ayat ini adalah pengingat bahwa setiap langkah kecil yang ia ambil tidak luput dari pandangan Allah. Meski perlahan, ia yakin usahanya akan membuahkan hasil.

Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Dua minggu setelah menanam benih, hujan deras mengguyur tanpa henti. Sebagian ladangnya terendam, dan tanaman yang baru tumbuh mulai rusak.

"Apa ini tanda bahwa aku harus menyerah?" gumam Aulia sambil memandang ladang yang tergenang air.

Nisa mendekat, dengan wajah penuh kesedihan. "Kak, mungkin kita harus mencari jalan lain. Aku takut kita tidak bisa bertahan."

Aulia menatap adiknya, lalu menggenggam tangannya dengan lembut. "Nisa, perjuangan itu memang tidak mudah. Tapi kita tidak boleh menyerah hanya karena satu hambatan. Allah melihat usaha kita, dan aku percaya, jalan keluar pasti ada."

Baca Juga : [Cerpen] Tegar di Tengah Gurun - Mushpih Kawakibil Hijaj

Semesta Memberi Ujian

Setelah hujan reda, Aulia mulai bekerja keras untuk menyelamatkan ladangnya. Ia membersihkan genangan air, memeriksa tanaman yang masih bisa diselamatkan, dan menanam ulang sebagian benih yang rusak.

Tetangga-tetangga mereka mulai memperhatikan usaha keras Aulia. Sebagian dari mereka bahkan menawarkan bantuan, meski sebelumnya mereka meragukan kemampuan gadis muda itu.

"Kamu ini keras kepala, Aulia," ujar Pak Burhan, seorang petani tua di desa mereka. "Tapi aku salut dengan semangatmu. Kalau ada yang bisa aku bantu, jangan ragu untuk meminta yaa."

Aulia tersenyum penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Pak Burhan. Saya hanya ingin menjaga amanah ayah, dan saya percaya Allah tidak akan meninggalkan kita."

Baca Juga : [Cerpen] Kunci Keberuntungan dalam Hidup : Menyucikan Diri, Berdzikir dan Salat - Mushpih Kawakibil Hijaj

Harapan Baru

Setelah lima bulan penuh perjuangan, ladang Aulia akhirnya mulai memberikan hasil. Daun-daun hijau segar tumbuh subur, memenuhi ladang yang dulunya dipenuhi rumput liar. Panen pertama membawa kebahagiaan yang tak terkira bagi Aulia dan Nisa.

"Alhamdulillah, Kak," ujar Nisa dengan mata berkaca-kaca. "Aku tidak menyangka kita bisa sampai di titik ini."

Aulia menatap hasil panen mereka dengan haru. "Lihat, Nisa. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Setiap tetes keringat yang kita keluarkan menjadi saksi bahwa perjuangan selalu membuahkan hasil."

Pedagang dari kota datang membeli hasil panen mereka dengan harga yang cukup tinggi. Penghasilan dari panen pertama itu cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka selama beberapa bulan ke depan.

Baca Juga : [Cerpen] Menjaga Hati Sebagai Bekal Akhirat - Mushpih Kawakibil Hijaj

Keajaiban yang Tak Disangka

Beberapa minggu setelah panen pertama, seorang pengusaha agribisnis bernama Fadhil datang ke desa mereka. Ia mendengar cerita tentang keberhasilan Aulia dari tetangga-tetangga di desa.

"Saya kagum dengan perjuangan Anda, Aulia," ujar Fadhil setelah melihat ladang yang dikelola Aulia. "Saya ingin bekerja sama dengan Anda untuk mengembangkan usaha ini. Saya yakin, kita bisa membuat ladang ini menjadi lebih besar dan menguntungkan."

Aulia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Tawaran itu adalah jawaban atas doa-doanya selama ini. Dengan kerja sama itu, ia bisa memperluas ladangnya dan membantu petani lain di desanya.

Baca Juga : [Cerpen] Perjuangan Seorang Ayah Pekerja Keras dan Penyesalan Anak yang Terlambat - Mushpih Kawakibil Hijaj

Pelajaran dari Semesta

Aulia duduk di ladangnya suatu sore, memandang hamparan hijau yang penuh dengan tanaman subur. Ia mengingat setiap perjuangan yang telah ia lalui. Kelelahan, kegagalan, dan hujan deras, hingga akhirnya mencapai kesuksesan ini.

"Dialah yang memiliki kerajaan langit dan bumi; , dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."

Ayat itu terus terngiang di benaknya, menjadi penguat di setiap langkahnya.

Aulia tersenyum sambil berkata kepada dirinya sendiri, "Semesta ini memang diciptakan untuk menjadi saksi perjuangan manusia. Tidak ada usaha yang sia-sia, tidak ada doa yang tidak didengar. Semua ada waktunya."

Kini, ia tidak hanya menjadi inspirasi bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Kisah perjuangannya membuktikan bahwa dengan keyakinan, kerja keras, dan doa, tidak ada impian yang mustahil untuk dicapai.

Tamat. Cerpen ini ditulis oleh ChatGPT dengan ide, pengawasan dan revisi dari Mushpih Kawakibil Hijaj.

Buku Kisah - Kisah Inspiratif yang Mungkin Kamu Suka :

Kisah - kisah inspiratif dibulan ramadhan
Buku Rona Ramadhan : Kisah - Kisah Inspiratif di Bulan Keberkahan.
Jika Kamu Menyukai Cerpen Fiksi Inspiratif Islami ini, share ke media sosial kamu sebagai dukungan kepada kami agar website Penadiksi berkembang dan cerpen ini banyak dibaca dan bermanfaat untuk orang lain.

Diberdayakan oleh Blogger.