Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Mematikan Sifat Keserakahan dalam Diri - Yohana Restu Wilistya

Mematikan sifat keserakahan dalam diri
Artikel Mematikan Sifat Keserakahan dalam diri.

Mematikan Sifat Keserakahan Dalam Diri

Karya : Yohana Restu Wilistya


Mungkin tak lagi asing di pendengaran kita mengenai kelima unsur alam semesta dalam diri makhluk yang bernyawa yakni manusia dan hewan? 

Ya, kelima unsur alam semesta itulah yang tak lain terdiri dari unsur air yakni tak lain adalah darah, keringat, air mata, air seni, dan air mani. Unsur kedua yakni unsur tanah yang tak lain adalah wujud tubuh atau daging kita. Unsur ketiga yakni unsur angin atau udara yang berupa nafas kehidupan dan angin berwujud gas dari dalam tubuh kita. Yang keempat unsur api yang merupakan suhu tubuh kita juga termasuk sifat angkara murka, benci, iri, dengki dan keserakahan dalam diri manusia dan hewan. Yang kelima adalah eter yakni adalah unsur ruang atau lorong yang terdapat dalam organ-organ tubuh, seperti telinga, mulut, hidung, dan sendi. Eter juga disebut sebagai Akasha atau kehampaan atau ketenangan atau dilambangkan oleh pikiran kita. 

Nah dalam hal ini penulis akan menguraikan lebih detail mengenai bagaimana cara mematikan sifat nafsu keserakahan dalam diri yang dimulai dari cara mendidik anak berusia dini agar tidak tumbuh dengan sifat serakah atau terlalu berambisi akan suatu hal, untuk itu mari simak secara seksama. 

Kerap sekali bukan, kita menjumpai anak-anak yang disaat bermain dengan temannya atau bahkan saudara saudari sekandungnya kemudian saling berebut mainan bahkan juga makanan. Nah dalam konteks ini bisa kita perhatikan secara langsung manakah anak-anak yang memiliki sifat serakah dan manakah yang memiliki sifat lebih suka mengalah sejak usia dini. 

Karakter pada anak-anak tidak bisa dibohongi dikarenakan semua hal yang dilakukan oleh anak-anak terjadi secara naluri tanpa dibuat-buat. Sangat mudah menilai karakter asli seorang anak di saat usianya masih terlalu dini yakni saat berusia 2 sampai 5 tahun di usia itulah anak-anak akan melakukan segala hal secara nalurinya sehingga mudah untuk melihat karakter seseorang saat usianya masih dini. 

Untuk itu teman, kita perlu memberikan contoh kebiasaan yang baik pada anak-anak kita disaat usia dininya. Berikut ini adalah beberapa cara parenting yang baik dan sehat dalam mendidik anak-anak kita agar tidak memiliki sifat serakah akan sesuatu sehingga kita pun tidak akan gagal menjadi orang tua yang baik. Simak dengan seksama ya bunda.

Baca Juga : Eksperimen Max von Pettenkofer Meminum Bakteri Kolera

1. Biasakan Memberikan Wadah Makanan atau Minuman yang Berukuran Kecil

Dalam upaya memberikan good parenting bunda bisa memulainya dari kebiasaan terkecil terlebih dahulu. Yaitu disaat anak kita meminta makanan atau minuman usahakan berikan wadah yang berukuran kecil misalnya mangkuk kecil, piring kecil, cangkir kecil jangan berikan wadah yang berukuran besar agar tidak terlihat sedikit. Sehingga menimbulkan keinginan anak untuk meminta makanan atau minuman dengan porsi besar pula.

Baca Juga : Vaksin Pertama Di Dunia | Edward Jenner Penemu Vaksin Cacar

 2.  Jangan Berikan Mainan yang Berukuran Besar 

Point kedua, yaitu jangan biasakan memberi mainan yang berukuran besar pada anak. Dikarenakan akan menimbulkan kebiasaan diri untuk memiliki segala sesuatu yang berukuran besar, toh tidak selamanya ekonomi orang tua selalu diatas. Pikirkan juga apabila mengalami kemerosotan ekonomi tanpa diduga suatu hari nanti tentu akan sulit untuk menghadapi keinginan anak yang terlalu berambisi dengan sesuatu yang berukuran besar. 

Baca Juga : Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk (Aturan 2 Menit, Kontrak Ulysses dan Buat Aksi Satu Kali)

 3. Berikan Jumlah Makanan, Cemilan dan Minuman dengan Porsi Secukupnya. 

Nah ini juga penting bunda, dimana bunda harus bisa mengira-ngira porsi terbaik untuk ukuran anak baduta, batita, balita dan prasekolah. Dalam masa pertumbuhan memang asupan gizi sangat diperlukan namun jangan terlalu memberikan jumlah porsi yang berlebihan. Selain tidak baik untuk kesehatan tubuh anak, juga akan menimbulkan anak menjadi rakus atau serakah dalam hal makanan. Jadi usahakan  berikan jumlah porsi makanan, cemilan dan minuman yang secukupnya saja. Dikarenakan anak-anak kerap sekali makan dengan jumlah yang kecil namun lebih sering makan.

Baca Juga : Syarat Menjadi Seorang Pemimpin Menurut Ulama Klasik

4. Jika Anak Meminta Sesuatu Jangan Langsung Dituruti

Kebanyakan orang tua menginginkan kebahagiaan untuk anak-anaknya. Namun kerap pula justru banyak orang tua yang keliru dalam mendidik anaknya. Yaitu apabila anak meminta sesuatu langsung saja dituruti dengan alasan para orang tua tidak ingin ribet atau juga malas mendengar anak merengek terus menerus bahkan pula yang penting anak senang mereka pun bebas dari gangguannya. Cara seperti ini salah ya bunda, kita perlu menjadi orang tua yang bijak dimana harus bisa mengatakan tidak pada anak dengan secara tegas agar anak pun menjadi segan pada orang tuanya. Riset penelitian saya pribadi kerap melihat pasangan orang tua yang tak dihormati oleh anak-anaknya dikarenakan terlalu membiasakan menuruti kemauan anak. Disaat anak meminta sesuatu sehingga anak pun tumbuh dengan sifat egois bahkan tak lagi ada rasa takut akan kedua orang tuanya. Tentu tidak ada orang tua yang ingin memiliki anak durhaka seperti Malin Kundang bukan? Maka dari itu mulailah berparenting yang bijaksana ya ayah bunda.

Baca Juga : Penelitian, Pengetahuan Ilmiah dan Metode Ilmiah

 5. Ajari Anak untuk Berbagi Secara Adil

Kita perlu mengajari anak-anak kita untuk belajar berbagi secara adil disaat usia dini agar anak bisa menjadi pribadi yang adil dalam segala hal. Misalnya, disaat bermain ajari anak kita untuk meminjamkan mainannya pada temannya atau saudara saudari sekandungnya pun jua dalam hal jajanan ajari anak untuk saling berbagi sama rata. Agar kebiasaan baik terus dilakukan oleh anak hingga dewasa kelak.

Baca Juga : Pengertian Ilmu Hadis, Macam - Macam Dan Manfaat Mempelajari Ilmu Hadis

6. Jangan Biasakan Memberikan Kemewahan pada Anak

Menjadi orang tua yang bijak harus bisa membatasi kemewahan pada anak, cara ini bisa dimulai sejak dini ya bunda. Usahakan ajari anak dengan kebiasaan sederhana jangan terlalu mencolok dengan kemewahan walaupun mungkin terlahir di keluarga dengan kasta yang tinggi sekalipun. Toh tidak selamanya ekonomi akan berada di titik jaya terus menerus bukan? Jadi ajarilah anak untuk merendah layaknya sebuah padi yang kian berisi kian merunduk. Jika anak dibiasakan hidup penuh dengan kemewahan atau hidup hedon, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang haus akan gaya hedonisme dan tidak bisa menghormati seseorang yang berada di posisi lebih rendah darinya. 

Nah itulah beberapa cara untuk mendidik anak dengan baik agar bisa mematikan sifat serakah dalam diri. Sehingga ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik hingga dewasa kelak. Semoga artikel saya ini bermanfaat bagi semua orang, terimakasih banyak sebelumnya happy reading ya guys.

Diberdayakan oleh Blogger.