![]() |
Puisi gerimis |
Gerimis
Duhai rintik gerimis maukah kau beradu denganku manakah yang paling syahdu, deras rinaimu ataukah dahsyatnya rinduku.
Hai gerimis, kau pernah mengantarkan perpisahanku dengan pawang jiwaku hingga air mataku menyatu denganmu di batas kota itu.
Kini kau sering datang menawarkan aroma sedapnya kenangan, mengalahkan semerbak khas bau kembang kopi di taman peraduanku.
Rintikmu terdengar lembut, namun rasanya ganas menikam tepat jantungku membangkitkan puing-puing kenangan yang menjelma menjadi renjana penguasa jiwa.
Gerimis, pulanglah kepada haribaanmu dan bawalah setiap untaian doaku, sampaikan kalau aku masih setia menunggu.
Jember, 19 Januari 2025.
Baca Juga Puisi Lainnya :
- [Puisi] Tirai Gerimis - Irmanika Kumalasari
- [Puisi] Hujan Rintik - U. Gunawan
- [Puisi] Aku Rumah Untukmu - U. Gunawan