![]() |
Puisi Simfoni Cinta. |
SIMFONI CINTA
Cinta berbisik di telingaku,
lirih seperti angin malam yang mencumbu dedaunan,
mengajakku menari di pelataran rindu,
bersama waktu yang terus berlari.
Hatimu adalah samudera luas,
tempat segala resahku tenggelam,
sedangkan aku hanyalah layar rapuh,
mengikuti arus kasihmu yang tak bertepi.
Aku rela menunggu seribu purnama,
jika itu berarti bisa menatap matamu sekali lagi,
sebab dalam tatapanmu,
waktu seolah berhenti, semesta pun iri.
Kau bagai cahaya fajar,
mengusir gelap di sudut jiwaku,
hadirmu serupa hujan di kemarau,
menyegarkan hatiku yang hampir layu.
Cinta itu menunggu,
cinta itu bertahan,
cinta itu menguatkan,
cinta itu kamu.
Kau dekat, namun terasa jauh,
ada di sini, namun seakan menghilang,
mencintaimu seperti menggenggam angin,
terasa, tapi tak bisa ku miliki.
Aku tak ingin berkata kehilangan,
hanya merelakanmu melangkah,
ke tempat di mana kebahagiaan,
lebih sering menyapamu daripada aku.
Cinta, seperti puisi ini,
penuh makna dalam tiap kata,
indah namun terkadang menyakitkan,
namun tetap, selalu ingin dirasakan.
Purwokerto, 27 Januari 2025.
U. Gunawan.
Jika kamu suka dengan puisinya, mohon bantuan untuk share✨ Supaya website ini berkembang dan bisa dibaca oleh banyak orang. Terimakasih✨.