![]() |
Puisi sandiwara yang menguras tenaga. |
Sandiwara yang Menguras Tenaga
Saking hebatnya luka ini, walau pun telah bertahun-tahun berusaha untuk melupakannya, luka ini tetap tidak kunjung menghilang. Jujur saja, aku muak dengan seluruh sandiwara yang harus kulakukan setiap harinya.
Sikap manusia biadab yang tidak punya hati nurani, seakan-akan menunjukan ia tidak punya rasa malu. Bajingan yang telah mematahkan semangatku, kini tertawa tanpa pernah mengingat kesalahannya padaku.
Menghakimiku, menghinaku, seakan-akan mereka manusia yang sempurna, tidak pernah melakukan kesalahan dan dosa.
Ragaku terasa hilang, jiwaku mati rasa. Hampir setiap hari aku harus tersenyum, hingga tenagaku habis terkuras hanya untuk bersandiwara.
Bandung, 25 Januari 2025.
Baca Juga Senandika Lainnya :
- [Senandika] Sketsa Bisikan Hati - Senandung Rindu
- [Senandika] Episode IV - Defras Espen
- [Senandika] Aku yang Bodoh - Ansyahwang
Jika kamu suka dengan tulisan di Penadiksi, mohon bantuan share agar website ini berkembang dan bisa dibaca oleh lebih banyak orang.☺️