Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

[Cerpen] Mimpi Dibalik Selembar Kertas - Zalaludin Asabti

Cerpen mimpi dibalik selembar kertas
Cerpen tentang mimpi.

Mimpi di Balik Selembar Kertas

Penulis: Zalaludin Asabti 


Di sebuah desa kecil, hidup seorang santri bernama Fadlan. Ia berasal dari keluarga sederhana yang menjalani kehidupan dengan penuh keikhlasan. Ayahnya, seorang petani, dan ibunya adalah penjahit di rumah yang penghasilannya tidak menentu. Meskipun hidup mereka penuh keterbatasan, mereka selalu mengajarkan Fadlan untuk menghargai ilmu dan berusaha sekuat tenaga untuk menggapai apa yang kita inginkan.

Suatu hari, Fadlan duduk di serambi pesantren, menulis di selembar kertas yang ia dapatkan dari seorang teman. Tangan kanannya lincah menulis, meskipun kertas itu sudah mulai sedikit kusam karena sering dipakai. Ia menulis dengan penuh harapan, "Kuliah di luar negeri dengan beasiswa penuh." Ia melipat kertas itu, menyimpannya di bawah bantal, dan berdoa dalam hati agar impian itu suatu saat bisa terwujud.

Di tengah kesibukan belajar, Fadlan bertemu dengan teman dekatnya, Ahmad.

"Fadlan, kamu kenapa akhir-akhir ini lebih sering menulis di kertas itu? Kayak ada yang kamu sembunyikan," tanya Ahmad penasaran.

Fadlan tersenyum kecil, "Ah, ini cuma catatan kecil tentang cita-cita. Aku ingin kuliah, Ahmad, tapi bukan dengan uang orang tuaku. Aku ingin beasiswa, biar aku bisa belajar lebih banyak tanpa membuat mereka khawatir."

Ahmad mengangguk dengan serius, "Aku yakin kamu bisa, Fadlan. Kalau itu impianmu, terus perjuangkan! Jangan takut gagal."

Fadlan merasa diberi semangat oleh teman baiknya itu. Namun, jalan menuju cita-citanya tak mudah. Setiap malam, setelah sholat tahajud, Fadlan menghabiskan waktunya membaca buku dan mengerjakan latihan soal. Meski tidak mudah, ia terus berusaha. Suatu hari, ada kesempatan besar yang datang ke pesantren mereka.

Baca Juga : [Cerpen] Tragedi Cinta Di Bumi Prambanan - Yohana Restu Wilistya

"Kami dari universitas besar ingin memberi informasi tentang program beasiswa. Bagi yang berminat, bisa mengikuti seleksinya," kata seorang pengunjung dari universitas tersebut, yang datang untuk memberi pelatihan di pesantren.

Fadlan langsung merasa ada peluang. Ia segera menemui teman-temannya, termasuk Ahmad.

"Ahmad, ada kesempatan besar nih! Universitas besar membuka beasiswa, dan aku ingin ikut seleksinya," kata Fadlan dengan penuh semangat.

Ahmad menepuk pundaknya, "Aku yakin kamu pasti bisa, Fadlan. Kamu sudah bekerja keras dan pantas mendapatkannya. Jangan ragu!"

Fadlan pun mempersiapkan segala hal untuk ujian beasiswa itu, meskipun ia tahu tantangan besar menanti di depan. Ia belajar dengan tekun, menggali setiap informasi yang bisa membantunya.

Baca Juga : [Cerpen] PAMALI : Jangan Menyisir Malam Hari (Edisi 3) - Pena Malam

Akhirnya, hari yang dinantikan datang. Fadlan membuka email di malam hari, dan jantungnya berdebar kencang. Ketika ia membaca kalimat, "Selamat, Anda terpilih sebagai penerima beasiswa penuh untuk program studi di luar negeri," air mata haru pun mengalir di pipinya.

Dengan suara gemetar, ia menelepon ibunya, "Bu, Alhamdulillah... Fadlan terpilih untuk mendapatkan beasiswa kuliah! Semua berkat doa dan usaha kita."

Selesai.

eBook Cerita Pendek Motivasi Gratis / Free to Read Yang Mungkin Kamu Minati :

Silakan dapatkan eBook diatas secara gratis. Mohon bantuan share website ini supaya berkembang dan insyaallah lebih banyak pembaca yang memperoleh manfaat✨.

Diberdayakan oleh Blogger.