Teks Pidato.

Keutamaan dan Syarat Mencari Ilmu

Penulis : Risma Nailul Muna

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan kita nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan sehingga kita dapat berkumpul dalam majelis yang penuh dengan keberkahan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, serta umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah..

Ilmu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Mujadilah ayat 11:

يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍۢ ۚ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

"Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

Hadits ini menunjukkan bahwa mencari ilmu adalah amal yang sangat mulia dan menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Hadirin yang berbahagia,

Dalam kitab Ta’limul Muta’allim , Syaikh Burhanuddin Az-Zarnuji menjelaskan bahwa ilmu merupakan jalan menuju kemuliaan. Beliau mengutip perkataan para ulama yang mengatakan:

الْعِلْمُ إِمَامُ الْعَمَلِ

Ilmu adalah pemimpin amal.

Tanpa ilmu, amal ibadah kita tidak akan bernilai sempurna. Sebagai contoh, seseorang yang tidak mengetahui tata cara shalat yang benar, bisa jadi ibadahnya tidak diterima karena tidak sesuai dengan tuntunan syariat.

Dalam kitab yang sama, Az-Zarnuji juga menjelaskan bahwa ada beberapa keutamaan ilmu, di antaranya:

1. Ilmu mengangkat derajat seseorang di dunia dan akhirat.

Dengan ilmu, seseorang dihormati di masyarakat. Bukan hanya karena pangkat atau harta, tetapi karena kebijaksanaan dan manfaat yang ia berikan kepada orang lain.

2. Ilmu adalah warisan para nabi.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang besar.” (HR. Abu Dawud)

3. Ilmu menjadi sebab terhindarnya seseorang dari kebodohan dan kesesatan.

Namun, dalam mencari ilmu, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar ilmu tersebut bermanfaat dan berkah. Syaikh Az-Zarnuji menyebutkan dalam sebuah syair:

اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِســــِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ # وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ

Artinya:

Ingat, kalian tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara Yaitu cerdas, semangat, sabar, biaya, petunjuk ustadz dan lama waktunya.

Hadirin yang dirahmati Allah..

Para ulama juga memberikan banyak nasihat tentang pentingnya mencari ilmu. Ada satu maqolah yang sangat terkenal dari Imam Syafi’i rahimahullah perihal perjuangan menuntut ilmu ini:

“Barang siapa yang tidak merasakan kepahitan dalam menuntut ilmu, maka ia akan merasakan kehinaan dalam kebodohan sepanjang zaman.”

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddi menjelaskan bahwa ilmu adalah cahaya yang akan menuntun seseorang menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu. Jangan pernah berhenti belajar, karena ilmu adalah jalan menuju ridha Allah dan kesuksesan di dunia maupun akhirat.

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus menuntut ilmu. Mohon maaf atas segala kekurangan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.